Dulur berminat untuk memulai menanam temu kunci sendiri? Atau justru sudah lama budidaya tapi hasil tak memuaskan? Jangan-jangan ada yang salah dengan cara menanam temu kunci yang dulur praktekkan. Kok bisa?
Menanam temu kunci pada dasarnya cukup mudah, perawatannya juga tak begitu rumit. Namun, bukan berarti mudah ini dapat kita lakukan seadanya, ya.
Karena untuk mendapatkan rimpang temu kunci yang melimpah dan berkualitas, dulur pun harus menerapkan cara tanam atau teknik budidaya yang tepat. Lengkap dengan pemberian pupuk berkandungan terbaik yang dapat mendorong pertumbuhan tanaman temu kunci.
Penasaran, kan, bagaimana cara menanam temu kunci yang tepat agar menghasilkan rimpang melimpah? Langsung sikat artikelnya sampai habis, Lur.
Karakteristik Temu Kunci
Tanaman temu kunci ini memiliki tinggi kurang lebih 30 – 100 cm. Batangnya sendiri tersusun atas gabungan pelepah daun yang menyatu. Tanaman temu kunci ini memiliki batang dengan warna hijau kemerah-merahan.
Daunnya berwarna hijau, biasanya memiliki 2 – 5 helai daun di tiap tanaman tunggalnya. Daun temu kunci ini berbentuk bulat, namun pada ujung dan pangkal daunnya meruncing.
Sementara itu, tangkai daunnya memiliki alur selebar 4,5 – 10 cm, dengan panjang mencapai 23 – 38 cm. Tulang daunnya besar dan juga berlapis namun tips. Pada permukaan daun baik di atas maupun di baliknya terasa licin jika disentuh. Beberapa daun bisa memiliki bulu-bulu halus.
Tanaman temu kunci ini memiliki bunga yang akan muncul saat tanaman sudah tua. Letak dari bunga yang muncul ini berada di ujung batang semu.
Bunga dari tanaman temu kunci ini berbentuk tabung yang tegak, namun melengkung pada atasnya. Tangkai bunganya cukup pendek, oleh karenanya dapat disebut sebagai bunga duduk. Mahkota dari bunga tanaman temu kunci ini berwarna merah jambu agak pucat dengan panjang kurang lebih 5 cm.
Rimpang milik tanaman temu kunci ini terdapat di bawah permukaan tanah. Yang tumbuh vertikal ke bawah dan beruas. Rimpang temu kunci ini memiliki warna kuning kecoklatan yang cukup terang, berbentuk lonjong memanjang, dan mengeluarkan aroma yang kuat.
Peluang Usaha Budidaya Temu Kunci
Seperti yang telah disebutkan bahwasannya tanaman temu kunci ini memiliki segudang manfaat yang baik.
Rimpang dari temu kunci ini sendiri bisa dijadikan sebagai obat batuk yang mampu meluruhkan dahak, penambah nafsu makan, menyembuhkan sariawan, menjadi ASI booster, mampu menjadi bumbu masak, dan lain sebagainya. Oleh karenanya, tanaman temu kunci ini memiliki banyak sekali peminatnya di pasaran.
Tak hanya di Indonesia, temu kunci juga digemari hingga ke luar negeri. Misalnya di Thailand, rimpang dari temu kunci ini bisa dijadikan sebagai bumbu masak.
Di Malaysia, rimpang temu kunci bisa dimanfaatkan menjadi obat anti inflamasi, obat sakit perut, bahkan diekstrak untuk perawatan pada perempuan pasca melahirkan.
Karena kebutuhan akan tanaman temu kunci ini tidak ada habisnya, tentunya budidaya tanaman temu kunci bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan loh, dulur.
Syarat Tumbuh Temu Kunci
Tanaman temu kunci diketahui merupakan tanaman asli dari Indonesia, spesifiknya di pulau Sumatra dan Jawa. Bahkan dulur masih bisa menemui tanaman temu kunci liar di dalam hutan-hutan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Tanaman temu kunci ini bisa ditemukan di hutan dalam yang lebat dengan ketinggian mencapai 1000 mdpl. Masa berbunga dari tanaman temu kunci ini diketahui terjadi di bulan Januari – Februari dan di bulan April – Juni.
Tanaman ini mampu tumbuh di tempat beriklim panas dan lembap, juga pada tanah, air, dan udara yang baik pula kondisinya. Cara memperbanyak tanaman ini sama dengan tanaman temu lainnya seperti temulawak, temu hitam, temu rapet, dan lain sebagainya.
Dulur bisa membagi rimpang menjadi beberapa bagian yang kemudian bisa langsung ditanam kembali. Nantinya rimpang akan tumbuh dan memperbanyak dirinya dengan sendirinya.
Teknik Budidaya Temu Kunci
Budidaya tanaman temu kunci ini sebenarnya dapat dilakukan dengan mudah. Bisa dilakukan juga dilahan yang sempit bahkan bisa dibudidayakan dengan pot. Berikut ini langkah-langkah yang dapat dulur ikuti agar sukses dalam membudidayakan tanaman temu kunci.
Persiapan Media Tanam
Sebelum memulai membudidayakan tanaman temu kunci, dulur perlu mempersiapkan terlebih dahulu media tanamnya. Dulur perlu mengolah lahan atau media tanam dengan mencangkul terlebih dahulu hingga tanah mencapai kedalaman kurang lebih 30 cm.
Kemudian agar nantinya tanaman bisa mendapatkan nutrisi dan unsur hara, maka berilah pupuk kandang atau kompos sebanyak kurang lebih 15-25 ton per hektarnya.
Buatlah juga bedengan berukuran tinggi sekitar 20 – 30 cm, lebarnya 80 – 100 cm, sedangkan panjangnya bisa menyesuaikan lahan. Kemudian diamkan terlebih dahulu tanah tersebut hingga kurang lebih 3 hari untuk mengurangi pH atau keasaman tanah.
Tutupi bedengan dengan terpal, paranet, daun, ataupun dengan penutup lainnya agar tanah tetap teduh.
Lewat Pot
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa tanaman temu kunci ini bisa di tanam di lahan tanam ataupun ditanam di pot. Untuk dulur yang memiliki lahan terbatas, hal ini mampu mengatasi hal tersebut.
Ukuran pot yang dapat dulur gunakan adalah pot berdiameter kurang lebih 40 – 50 cm. Berilah media tanam yang telah disiapkan sebelumnya. dulur juga bisa menambahkan sekam bakar agar drainase pot dalam kondisi yang baik.
Langsung di Lahan Tanam
Untuk penanaman tanaman temu kunci yang langsung ditanam di tanah, bisa dilakukan di lahan yang telah disiapkan bedengan dan media tanamnya. Dulur bisa langsung membuat lubang dan menanam bibit tanaman kunci. Uruk atau tutup lubang dengan bibit tersebut dengan tanah.
Dulur juga bisa mencampurkannya dengan sekam bakar terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sekam bakar. Sebab sekam yang tidak bakar bisa saja belum steril dan malah bisa menumbuhkan gulma yang bisa mengganggu pertumbuhan dari tanaman temu kunci.
Jangan lupa memberi jarak tanam agar pertumbuhan tidak terhambat. Berilah jarak dengan ukuran kurang lebih 30 x 30 cm.
Penyiapan Bibit
Penyiapan bibit tanaman temu kunci sebenarnya cukup mudah. Dulur tinggal memilih tanaman indukan yang sudah tua dan dalam kondisi yang sehat, tidak terkena hama dan penyakit.
Perbanyakan bibit ini dilakukan dengan memotong rimpang temu kunci hingga menjadi beberapa bagian yang tiap bagiannya terdapat minimal 2 mata tunas. Biasanya bibit yang digunakan memiliki 3 mata tunas di tiap rimpangnya, dengan panjang 3-7 cm dan berat kurang lebih 25 – 80 cm.
Cara Menanam Temu Kunci
Setelah menyiapkan bibit tanaman temu kunci, dulur bisa langsung melanjutkannya ke lahan penanaman. Hal ini bisa dulur lakukan dengan mudah.
Tinggal membuat lubang, masukkan bibit temu kunci, lalu timbun dengan tanah kembali. Lakukan penyiraman secara rutin namun tidak berlebihan. Sebab jika disiram berlebihan dan mengakibatkan kandungan air dalam tanah menggenang, bisa saja terjad kebusukan.
Pemeliharaan Tanaman Temu Kunci
Pemeliharaan tanaman temu kunci ini memiliki beberapa tahapan yakni penyiraman, penyiangan, pemupukan, dan juga pengendalian hama.
Penyiraman
Penyiraman ini bisa dulur lakukan secukupnya. Pastikan tidak menyiram terlalu sering, sebab bisa saja air menggenangi tanaman temu kunci. Jika air siraman menggenang, tumbuhan temu kunci bisa saja menjadi busuk.
Penyulaman
Penyulaman bisa dulur lakukan 2 minggu sekali setelah penanaman bibit tanaman temu kunci atau saat ada tanaman yang telah mati.
Penyiangan
Lakukan penyiangan untuk tetap menjaga kondisi tanaman temu kunci dalam kondisi yang baik. Pastikan untuk melakukan penyiangan secara rutin dan hati-hati. Pastikan agar tidak melukai perakaran.
Pemupukan
Pemupukan perlu dilakukan secara rutin 1 – 2 minggu sekali untuk menjaga agar unsur hara dalam tanah tetap terkendali. Sehingga tanaman tercukupi nutrisinya. Setelah pemupukan saat menyiapkan media tanam, dulur perlu memberikan pupuk tambahan setelahnya.
Gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur. Selain karena pupuk ini terbuat dari bahan organik sehingga aman untuk digunakan, produk GDM ini kaya akan kandungan juga bakteri baik yang dibutuhkan tanaman. Kandungan yang ada dapat menunjang pertumbuhan tanaman agar lebih subur dan cepat.
Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur yang dapat merangsang pertumbuhan akar, mampu membantu memperbanyak rimpang tanaman temu kunci sehingga hasil produksi saat panen bisa meningkat.
Cara Pemupukan Tanaman Temu Kunci
- Larutkan 500 ml Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Pangan dengan air sebanyak 14-20 liter, aduk hingga menjadi homogen. Kemudian semprotkan larutan tersebut di seluruh tanaman.
- Pada tanaman temu kunci yang berumur 1-3 bulan setelah tanam, ulangi pemupukan dengan interval seminggu sekali. Sementara ketika tanaman mencapai umur 3+ setelah tanam, kurangi interval menjadi 2 minggu sekali.
- Pada tanaman menginjak umur 3+ bulan, tebarkan GDM SaMe Granule Bio Organik pada area perakaran. Ulangi tiap bulan sekali, hingga menjelang masa panen.
- Pada rentang waktu yang sama, gunakan juga GDM Black BOS. Larutkan 250 ml Black BOS pada 14-20 liter air, kemudian semprotkan pada area perakaran tanaman temu kunci. Aplikasikan pemupukan ini tiap bulan sekali.
Panen dan Pasca Panen
Setelah proses budidaya, tentunya panen adalah hal yang ditunggu untuk segera tiba. Berikut ini adalah hal yang perlu dulur perhatikan saat panen dan pasca panen.
Proses Panen
Pemanenan tanaman temu kunci perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Gunakan garpu tanam untuk meminimalisir kerusakan. Bersihkan rimpang dari tanah dan akar yang menempel.
Setelahnya keringkan terlebih dahulu agar umur penyimpanan temu kunci bisa lebih awet lagi. Rimpang yang telah berhasil dikeringkan akan ditandai dengan mengkerutnya kulit temu kunci.
Pasca Panen
Setelah rimpang dibersihkan dan dikeringkan, perlu dilakukan penjemuran pula. Penjemuran rimpang ini perlu dilakukan di atas widig atau anyaman bambu dengan tinggi rak 1 meter.
Disarankan untuk menggunakan widig dengan ukuran panjang kurang lebih 6 meter dan lebarnya 1,5 meter. Tiap 2 -3 jam sekali, rimpang yang dijemur perlu dibalik agar pengeringan terjadi secara merata dan maksimal. Widig digunakan karena dianggap memiliki sirkulasi yang baik untuk membantu penjemuran.
Rimpang ini bisa diiris terlebih dahulu apabila ingin disimpan untuk penggunaan yang lebih efektif. Irisan rimpang yang kering idealnya memiliki kadar air sebanyak 15%.
Untuk mendapatkan kadar air sebanyak 15%, dibutuhkan waktu pengeringan kurang lebih selama 3 hari dalam kondisi sinar matahari terik. Namun apabila ingin mencapai kadar air lebih sedikit yakni 10%, dulur perlu memprosesnya lebih lagi dengan menggunakan pengering atau dryer.
Setelahnya dapat dilakukan penyortiran. Proses sortir ini sebenarnya bisa dilakukan sebelum dan juga setelah proses pengeringan.
Budidaya temu kunci ini cukup menarik bukan?
Jika ingin menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan untuk menyongkong budidaya milik dulur, atau ingin berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim kami, langsung saja tekan tombol di bawah ini ya!