Keberhasilan budidaya cabe keriting tidak hanya bergantung pada faktor cuaca dan perawatan tanaman, tetapi juga pada teknik penanaman yang tepat. Salah satu aspek penting yang sering kali diabaikan adalah jarak tanam cabe keriting yang tepat dan ideal.
Cabe keriting yang ditanam dengan jarak yang ideal dapat mempengaruhi pertumbuhannya, hasil panen, dan bahkan mencegah serangan hama serta penyakit. Oleh karena itu, memahami panduan jarak tanam tanaman ini sangat krusial apabila ingin memaksimalkan hasil produksi.
Dengan membaca artikel ini, Anda akan memahami jarak tanam cabe keriting yang ideal serta tips pemupukannya agar panen melimpah. Selain itu, kami akan memberikan Anda solusi terbaik yang dapat menjamin kesuksesan budidaya tanaman cabe secara mandiri.
Panduan Jarak Tanam Cabai Keriting
Menentukan jarak tanam cabe keriting sangat penting untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal serta hasil panen yang melimpah. Berikut ini adalah panduan jarak tanam yang dapat diikuti untuk budidaya cabe keriting:
Jarak Tanam Ideal
Jarak tanam cabe keriting yang umum dan banyak direkomendasikan adalah 50-60 cm antar tanaman dan 70-80 cm antar baris. Jarak ini memberikan ruang yang cukup bagi tanaman cabe untuk berkembang, baik dari segi akar, batang, maupun cabang tanaman. Ruang yang memadai juga memungkinkan setiap tanaman cabe mendapatkan cukup sinar matahari dan udara.
Kondisi Lahan
Pertimbangkan kondisi lahan sebelum menentukan jarak tanam. Jika tanah memiliki kesuburan yang tinggi, tanaman cabe cenderung tumbuh lebih besar sehingga membutuhkan ruang yang lebih lebar, misalnya 60 cm antar tanaman dan 80 cm antar baris.
Sebaliknya, jika lahan kurang subur, jarak tanam bisa sedikit diperpendek karena tanaman tidak tumbuh sebesar pada tanah yang lebih subur. Misalnya, dikurangi menjadi 50 cm antar tanaman dan 70 cm antar baris.
Baca juga: “Ukuran Bedengan Cabe yang Ideal Meningkatkan Hasil Panen“
Pengaruh Iklim dan Ketinggian
Iklim dan ketinggian lokasi penanaman juga berpengaruh. Di dataran tinggi yang suhunya lebih sejuk, tanaman cabe keriting cenderung tumbuh lebih lambat dan tidak terlalu besar. Oleh karena itu, jarak tanam bisa dipersempit menjadi 50 cm antar tanaman dan 70 cm antar baris karena pertumbuhan tanaman cenderung lebih lambat dan lebih kecil.
Namun, di daerah yang lebih hangat atau dataran rendah, tanaman cabe keriting cenderung tumbuh lebih cepat dan besar sehingga membutuhkan jarak tanam yang lebih longgar. Gunakan jarak tanam yang lebih longgar, seperti 60 cm antar tanaman dan 80 cm antar baris karena pertumbuhan tanaman cabe keriting lebih cepat dan besar.
Sistem Penanaman
Ada beberapa sistem penanaman yang bisa diterapkan, seperti sistem monokultur (hanya menanam cabe) atau polikultur (menanam cabe bersama tanaman lain). Dalam sistem monokultur, jarak tanam yang dianjurkan adalah 60 cm antar tanaman dan 80 cm antar baris, agar setiap tanaman mendapat ruang maksimal untuk tumbuh.
Sementara dalam sistem polikultur, jarak tanam perlu disesuaikan agar tidak mengganggu tanaman lain. Jarak tanam bisa disesuaikan menjadi 50 cm antar tanaman dan 70 cm antar baris, tergantung dari jenis tanaman pendamping dan ruang yang tersedia.
Berdasarkan Musim
Pada musim hujan, kelembaban yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit pada tanaman cabe keriting, terutama jika jarak tanam terlalu rapat. Oleh karena itu, disarankan untuk memperlebar jarak tanam menjadi 60 cm antar tanaman dan 80 cm antar baris guna memastikan sirkulasi udara yang lebih baik dan mengurangi kelembaban berlebih di sekitar tanaman.
Sebaliknya, pada musim kemarau, tanaman cabe keriting cenderung membutuhkan lebih banyak air dan akses yang lebih efisien untuk pemeliharaan. Pada kondisi ini, jarak tanam bisa lebih rapat, misalnya 50 cm antar tanaman dan 70 cm antar baris.
Tips Pemupukan Cabai Keriting agar Panen Melimpah
Selain jarak tanam cabe keriting, salah satu hal yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang tanaman cabe keriting ada pada cara pemupukannya. Berikut merupakan tips pemupukan cabe keriting dengan menggunakan produk GDM agar panen melimpah.
Pengolahan Media Tanam (7 Hari Sebelum Tanam)
Pengolahan media tanam cabe keriting dapat dilakukan pada 7 hari sebelum penanaman dengan menggunakan GDM Black BOS dosis 5 kg/Ha. Campurkan tiap 1 gelas GDM Black BOS ke dalam 1 tangki berisi air bersih hingga homogen, kemudian semprotkan campuran tersebut pada tanah atau media tanam yang masih dalam kondisi lembab/basah.
Setelah itu, tebarkan GDM SaMe dengan dosis 150 kg/Ha pada tanah yang sudah disemprot GDM Black BOS. Pastikan keduanya diaplikasikan secara merata agar semua tanaman cabe keriting dapat tumbuh secara bersamaan dengan ukuran dan tinggi yang sama. Setelah keduanya selesai dilakukan, Anda dapat memulai untuk mengukur jarak tanam cabe keriting.
Perendaman Benih (Hari Tanam)
Sebelum ditanam, rendam benih cabe keriting pada larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur atau GDM Pangan dengan dosis 100 ml:1 L/Ha. Contohnya, Anda dapat melarutkan 100 ml/Ha GDM dengan 1 liter air bersih, kemudian rendam benih cabe keriting selama 2 hingga 3 jam.
Pemupukan I (7-28 Hari Setelah Tanam)
Pemupukan pertama pada tanaman cabe keriting dapat dilakukan setiap seminggu sekali dan mulai dilakukan ketika benih sudah berumur 7 hari. Untuk itu, siapkan GDM Pangan dosis 8 liter/Ha, kemudian campurkan tiap 2 gelas GDM Pangan ke dalam 1 tangki air bersih hingga homogen dan semprotkan ke seluruh tanaman cabe keriting secara merata.
Pemupukan II (30 Hari Setelah Tanam)
Pemupukan kedua dapat dilakukan ketika tanaman cabe keriting sudah tepat berumur 30 hari dengan menggunakan GDM Black BOS dosis 5 kg/Ha. Campurkan tiap 1 gelas GDM Black BOS ke dalam 1 tangki berisi air bersih hingga homogen, kemudian semprotkan larutan tersebut secara merata di sekitar akar tanaman cabe keriting.
Berikutnya, tebarkan secara merata 150 kg/Ha Pupuk Organik Granule atau POG GDM pada sekitar bagian perakaran tanaman cabe keriting. Pengaplikasian POG GDM sebagai pupuk tanaman cabe keriting dapat mulai dilakukan setiap 1 bulan sekali secara rutin.
Pemupukan III (≥ 35 Hari Setelah Tanam)
Pemupukan ketiga pada tanaman cabe keriting dapat dilakukan setiap 5 hari sekali dengan menggunakan GDM Pangan dosis 8 liter/Ha. Untuk cara pengaplikasiannya sama dengan yang telah dijelaskan sebelumnya pada pemupukan pertama tanaman cabe keriting.
Baca juga: “Pupuk Alami Agar Cabe Berbuah Lebat dan Cara Pakainya“
Manfaat Rangkaian Pupuk GDM untuk Pertumbuhan Cabai Keriting
Pada dasarnya, mengimplementasikan pemupukan dengan menggunakan rangkaian pupuk GDM serta jarak tanam cabe keriting secara tepat dapat memaksimalkan kualitas dan kuantitas buah cabe. Hal ini tentu tidak mustahil karena rangkaian pupuk GDM merupakan pupuk organik terbaik yang khasiatnya telah diakui oleh para ahli dan mitra GDM.
Kandungan 100% bahan-bahan organik dalam rangkaian pupuk GDM dapat meningkatkan tumbuh kembang tanaman cabe keriting secara alami sehingga akan menjaga kualitas cabe yang dihasilkan. Bahan-bahan dalam pupuk GDM diolah saat masih dalam keadaan segar sehingga tidak akan berbahaya untuk digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Penggunaan rangkaian pupuk ini justru sangat menguntungkan karena tidak hanya dapat meningkatkan tumbuh kembang tanaman cabe keriting saja, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas tanah agar semakin gembur dan subur. Perlu diketahui bahwa tanah yang baik akan membuat tanaman tidak mudah terserang berbagai macam penyakit tular tanah.
Tunggu apa lagi, Lur? Tekan tombol di bawah ini sekarang juga untuk langsung terhubung dengan kami melalui nomor whatsapp GDM. Anda dapat langsung melakukan pemesanan rangkaian produk GDM atau melakukan konsultasi dengan tim ahli GDM secara GRATIS jika masih bingung dengan jarak tanam cabe keriting yang sesuai dengan lahan di rumah Anda.