Salah satu metode yang bisa meningkatkan produktivitas tanaman adalah pemberian jarak tanam cabe merah. Pemberian rentang di setiap bibit akan membawa dampak baik yang signifikan pada hasil panen.
Jarak tanam cabe merah berbeda dengan jenis cabe lain. Hal ini disebabkan oleh pola tanam yang lebih spesifik dan fase pertumbuhannya yang membutuhkan banyak nutrisi, khususnya terkait unsur hara mikro serta mikro.
Sebagai komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan pasar jangkauan internasional, petani perlu mengetahui serta memahami rentang untuk penanaman ini. Lalu, berapa jarak tanam cabe merah sebaiknya diberikan? Temukan informasinya di bawah ini.
Jarak Tanam Cabe Merah yang Ideal
Cabe merah atau dikenal dengan nama latin capsicum annuum merupakan salah satu bagian dari keluarga solanaceae. Menjadi salah satu komoditas sayuran dengan prospek keuntungan tinggi, proses penanaman tumbuhan ini perlu dilakukan dengan hati-hati.
Selain memastikan kondisi tanah yang subur dan kaya akan nutrisi, lingkungan dengan sinar matahari cukup serta sumber air melimpah, jarak tanam cabe merah merupakan hal penting. Fungsi pemberian rentang tanaman ini adalah mencegah persaingan gizi lahan budidaya.
Sebelum mengetahui jarak tanam cabe merah, persiapkan lahan budidaya di dataran rendah atau tinggi hingga 0 – 1000 mdpl. Selain itu, pastikan pH tanah berada di sekitar 6 sampai 7. Proses penanaman cabe ini bisa dilakukan di musim kemarau dan hujan.
Jarak tanam cabe merah yang ideal di musim kemarau adalah 60 x 60 sedangkan di musim hujan, Anda bisa menggunakan rentang 60 x 70 cm. Jika lahan budidaya ada di sawah serta tegalan, lakukan penanaman saat akhir musim hujan.
Dengan memberikan jarak tanam cabe merah yang sesuai, tanaman dapat mendapatkan nutrisi tanah tanpa perlu bersaing. Selain itu, cahaya matahari yang kaya dengan vitamin D akan mudah terserap. Hasilnya, proses fotosintesis tumbuhan berjalan secara alami.
Baca juga: “Pupuk untuk Cabe yang Sudah Berbuah agar Panen Banyak“
Apabila lahan budidaya sempit maka kurangi populasi tanaman cabe. Selain itu, pastikan kelembapan lahan serta lingkungan stabil karena tingkat hidrasi berlebihan bisa menimbulkan infeksi dan penyakit.
Sebagai tambahan informasi, Anda juga bisa membangun bedengan atau fasilitas guna menampung sumber air. Jika melakukan penyiraman setiap hari terdengar rumit maka saat melakukan penanaman tanaman cabe merah mulailah mempersiapkan kolam ini.
Umumnya, bentuk bedengan adalah setengah lingkaran dengan lebar sekitar 1,2 – 2 m dan tinggi 40 sampai 50 cm. Namun jika lahan budidaya terlalu sempit maka Anda bisa melakukan penyesuaian.
Cara Merawat Cabe Merah yang Tepat
Setelah mengetahui jarak tanam cabe merah di atas, kini Anda dapat mengaplikasikannya di lahan budidaya. Untuk menghasilkan panen melimpah dan berkualitas unggul maka tahapan perawatan tanaman ini perlu dipahami.
Sebagai langkah pertama, tanaman cabe rentan mengalami pembusukan dan penyebaran infeksi penyakit atau hama. Hal ini disebabkan oleh kesalahan memperkirakan jarak tanam cabe merah serta kondisi tanah yang buruh.
Oleh sebab itu, untuk menghindari tingkat kelembapan terlalu tinggi, tahapan pemeliharaan seperti penyiraman hingga pengendalian penyakit serta hama perlu dilakukan dengan tepat.
Lalu, apa saja tahapan cara merawat cabe merah yang benar dan bagaimana melakukannya? Simak informasi berikut.
Penyiraman secara Berkala
Mengacu pada pembahasan sebelumnya, penyiraman tanaman cabe dapat dilakukan secara berkala yaitu minimal sekali setiap harinya. Di setiap proses ini, sebaiknya berikan banyak air hingga menggenang.
Jika lahan budidaya memiliki curah hujan tinggi atau telah masuk musim penghujan maka Anda bisa mengurangi intensitas penyiraman serta jumlah air. Penyesuaian ini bertujuan untuk mencegah pembusukan akibat tanaman terlalu lembap.
Jaga Kelembapan dengan Mulsa
Apabila lingkungan budidaya memiliki tingkat kelembapan tinggi, Anda bisa menggunakan mulsa yang bisa berbentuk jerami atau plastik hitam perak. Fungsi langkah ini adalah untuk menstabilkan kadar hidrasi sekaligus mikroba tanah.
Saat musim hujan, mulsa plastik hitam perak dapat dipakai untuk membantu mencuci unsur hara sekaligus mencegah serangan hama. Lalu, pada musim panas gunakan mulsa jerami dengan ketebalan sekitar 5 cm (10 ton/Ha).
Penggunaan mulsa biasanya dilakukan di 2 minggu setelah proses tanam selesai. Pada tahap ini, sebaiknya dilakukan pengecekan kondisi tanaman terlebih dahulu agar hasilnya signifikan.
Baca juga: “Jarak Tanam Cabe Rawit yang Ideal untuk Meningkatkan Panen“
Pemberian Pupuk Berkualitas
Pupuk merupakan aspek yang penting sebab dapat meningkatkan produktivitas tanaman cabe. Namun, perlu diingat bahwa pemilihan suplemen tanah ini perlu dilakukan dengan hati-hati.
Sebaiknya, gunakan jenis pupuk cair yang memiliki kemampuan penyerapan efektif. Beberapa rekomendasi suplemen tanah untuk tanaman cabe merah adalah GDM Pangan, GDM Black BOS, POC dan GDM SaMe.
Keempat jenis pupuk GDM berikut telah marak digunakan oleh para petani cabe merah profesional untuk mendukung jumlah hasil panen serta meningkatkan kualitasnya. Selain itu, dosis yang dibutuhkan juga memenuhi kebutuhan nutrisi.
Pengendalian Penyakit dan Hama
Rutin melakukan pengecekan terhadap kondisi tanaman cabe merah juga perlu dilakukan. Pada tahapan ini, Anda bisa melakukan penyulaman atau langkah mengganti bibit yang sakit di usia 1 hingga 2 minggu setelah masa tanam.
Selain itu, pengendalian serangan hama seperti kutu daun, ulat buah, lalat buah, virus kuning, penyakit layu dan antraknosa. Untuk mencegah infeksi maka berikan jadwal pengecekan serta catat setiap proses perkembangan tanaman cabe merah.
Panduan Pemupukan Cabai Merah agar Panen Banyak
Pemupukan dalam tahapan pemeliharaan cabe merah dapat dilakukan dalam 3 tahap yaitu saat usianya menginjak umur 7 – 28 Hari Setelah Tanam (HST), 30 HST dan >35 HST. Pada masing-masing umur ini, jenis pupuk yang digunakan berbeda.
Pada tahap pertama yaitu usia 7- 28 HST, persiapkan 8 liter/Ha GDM Pangan. Cara menggunakannya dengan mencampurkan 2 gelas pupuk ke tangki semprot, larutkan lalu semprot ke tanaman cabe merah setiap sekali 1 dalam 1 minggu.
Tahap kedua saat usia tanaman menginjak 30 HST, aplikasikan 5 kg/ Ha pupuk GDM Black BOS dan 150 kg/ Ha POG. Langkah pertama, masukkan dosis GDM Black BOS di tangki lalu semprot di sekitar akar cabe merah setiap 1 minggu sekali.
Setelahnya, lanjutkan dengan pemberian dosis POG ke tanaman setiap 1 bulan sekali. Pastikan kedua tahapan ini berlangsung sesuai dengan interval waktu yang tercantum.
Kemudian, tahap pemupukan terakhir yaitu saat tanaman berusia >35 HST, Anda bisa memberikan 8 liter GDM Pangan dengan tata cara pengaplikasian sama seperti metode pertama.
Demikian penjelasan mengenai jarak tanam cabe merah yang dapat diaplikasikan di lahan budidaya Anda. Ingat, apabila lokasi penanaman sempit maka kurangi populasi tanaman dan jangan mengubah jarak tanam.
Apabila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut tentang jarak tanam cabe merah sesuai dengan lahan yang dimiliki, tim ahli GDM bisa membantu melalui sesi konsultasi GRATIS. Klik tombol di bawah ini untuk memulai bercakap dengan kami.