Perkebunan

Batang Tebu Hitam & Mengering? Jangan Panik, Ini Penyebab Pokahbung Pada Tebu Dan Cara Mengatasinya

penyakit pokahbung pada tebu (1)

Tebu merupakan tanaman primadona yang banyak manfaat. Walaupun dikenal sebagai penghasil gula, tetapi sebenarnya tebu juga memiliki banyak kegunaan lainnya lho, misalnya saja sebagai pakan ternak, sebagai bahan bakar alami, juga untuk menyuburkan tanah.

Oleh karena itu, tak salah apabila banyak petani memilih tebu sebagai komoditas utamanya. Karena, selain bisa dikonsumsi sendiri, tebu juga memiliki nilai jual yang tinggi dan banyak digunakan di industri makanan.

Sayangnya, sama seperti tanaman lainnya, tebu pun rentan terhadap hama penyakit. Salah satu yang sering menyerang tanaman tebu adalah Pokahbung, yaitu kondisi di mana batang tebu menjadi hitam dan kering.

Nah, agar tanaman tebu Anda terhindar dari serangan penyakit Pokahbung, yuk mari kita ulik segala sesuatu yang berhubungan dengan penyakit ini, mulai dari latar belakang penyakitnya, penyebab, hingga cara menanganinya.

Apa itu Pokahbung?

Penyakit pokahbung adalah penyakit yang sering menyerang tanaman tebu. Kata Pokahbung sendiri berasal dari bahasa Jawa yang menggambarkan perubahan bentuk tunas tebu yang asalnya bagus dan segar, berubah menjadi berwarna hitam dan batangnya mengering. 

Penyakit Pokahbung berawal dari organisme pengganggu tanaman atau yang biasa disebut dengan OPT. Jadi, OPT menyerang tanaman tebu hingga tanaman-tanaman itu menjadi kering, rusak, dan tidak bisa dipanen. 

penyakit pokahbung pada tebu

Hal ini tentu amat merugikan para petani tebu yang sangat mengandalkan hasil produksi untuk dijual, sebab penyakit ini bisa menurunkan hasil panen hingga sebanyak 85%.

Jamur Fusarium Moniliforme merupakan penyebab utama Pokahbung. Biasanya, Pokahbung menyerang tanaman tebu pada musim hujan. Meskipun begitu, bisa saja tanaman tebu Anda terserang Pokahbung saat periode basah ataupun kering.

Baca Juga: Cara Budidaya Tanaman Tebu, Perawatan, dan Tips Pengendalian Hama

Bagaimana Pokahbung Menyerang Tanaman Tebu

Banyak yang belum mengetahui bagaimana sampai Jamur Fusarium Moniliforme bisa menyerang tanaman tebu. 

Pokahbung disebarkan melalui udara khususnya melalui sirkulasi udara dan infeksi sekunder meliputi kumpulan tanaman yang sudah terinfeksi, air irigasi, hujan dan tanah yang tidak sengaja tersiram yang terdapat patogen jamur Fusarium Moniliforme. 

Lalu, jamur ini masuk ke jaringan tanaman tebu melalui luka atau goresan yang bisa disebabkan oleh serangga atau penyebab alami lainnya. 

Selain itu, kondisi lahan yang jarang dibersihkan dan penuh dengan gulma juga bisa menjadi salah satu penyebab kenapa Pokahbung bisa menyerang tanaman tebu. 

Gejala Tebu yang Terkena Pokahbung

Sama seperti tanaman lain yang terkena hama penyakit, tebu pun menunjukkan gejala-gejalanya saat terserang Pokahbung. Penting bagi kita untuk bisa mengenali gejala-gejala ini agar dapat segera diambil tindakan untuk mengendalikan penyakitnya dan tidak menyebar ke tanaman lainnya. 

Gejala Pokahbung pada tanaman tebu terbagi menjadi 2, yaitu gejala umum dan gejala khusus.

Gejala Umum

Ada beberapa gejala umum tanaman tebu yang terkena penyakit Pokahbung, misalnya saja timbul bintik-bintik klorosis pada daun, terutama pada pangkal daun. Kalau ini terjadi, nanti helai daun tidak akan bisa terbuka dengan sempurna. Lebih lanjut lagi, batang tebu juga bisa mengering dan mati.

Gejala Khusus

Ada 3 tahapan gejala Pokahbung pada tebu, yaitu:

Chlorotic phase

Pada gejala awal ini, tanda-tandanya baru terlihat pada bagian daun saja, dan timbul bintik atau garis merah. Biasanya daun-daun yang helaiannya baru membuka kelihatan jelas. Nah, walaupun baru merupakan gejala awal saja, tetapi kalau tidak segera ditangani maka gejala ini bisa menyebar, bahkan ke daun yang helaiannya belum terbuka. 

Acute phase

Pada fase akut ini, jamur Fusarium Moniliforme dapat menyerang batang tanaman tebu yang masih muda. Meskipun begitu, di tahap ini belum terjadi pembusukkan.

Batang tebu yang terkena jamur mulai menampakkan garis berwarna merah kecoklatan, dan bisa meluas menjadi rongga-rongga di dalam batang. Nah, jika tak segera ditangani, maka rongga-rongga tadi bisa menghambat pertumbuhan dan menyebabkan batang tanaman tebu menjadi bengkok.

Knife cut phase

Pada fase knife cut, jamur Fusarium Moniliforme menyerang titik tumbuh pada batang dan menyebabkan terjadi pembusukan. Bagian yang mengalami pembusukkan adalah tunas, dan biasanya proses ini juga disertai timbulnya bebauan yang tak sedap.

Selain itu, pada fase ini juga terlihat ada goresan melintang pada kulit batang tebu, dab biasanya serangan pada fase ini bisa menyebabkan tanaman tebu menjadi mati.

Tindakan Penanganan yang Harus Dilakukan saat Batang Tebu Hitam

Pertanyaan selanjutnya yang sangat penting adalah, kalau tanaman tebu sudah terlanjur terkena Pokahbung, lalu apa yang harus dilakukan? Apakah tanaman tebu masih bisa diselamatkan dan kerugian panen bisa dihindari? 

Tentu saja bisa, dulur bisa langsung menerapkan langkah-langkah berikut ini:

Karantina

Pada dasarnya, karantina adalah mengasingkan tumbuhan yang terkena organisme pengganggu, sebagai upaya pencegahan tersebarnya hama dan penyakit, dalam hal ini yaitu Jamur Fusarium Moniliforme. Proses karantina sangat diperlukan untuk mencegah menularnya Pokahbung ke tanaman-tanaman lain. 

Monitoring dan Pemantauan 

Setelah dikarantina, maka kegiatan selanjutnya adalah monitoring dan pemantauan terhadap tanaman yang dikarantina. 

Proses monitoring adalah kegiatan pengumpulan data dan informasi terhadap objek yang terkena OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan), sedangkan pemantauan adalah pengamatan terhadap perkembangan tanaman tersebut.

Kegiatan monitoring dan pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya agar dapat diambil tindakan yang tepat terhadap tanaman yang terkena Pokahbung.

Tips Pencegahan Pokahbung

Walaupun Pokahbung bisa dikendalikan agar tidak sampai menular ke tanaman tebu yang masih sehat, tetapi sebaiknya Anda juga melakukan langkah-langkah pencegahan agar tanaman tebu sama sekali terhindar dari penyakit Pokahbung.

Ada beberapa langkah pencegahan Pokahbung yang bisa Anda lakukan, yaitu:

Pengendalian

Yang dimaksud dengan pengendalian adalah melindungi tanaman tebu sedemikian rupa sehingga bisa mencegah ada OPT yang menyerang dan menurunkan hasil produksi.  Ada dua langkah pengendalian yang bisa dilakukan, yaitu:

Memilih varietas yang tahan terhadap Pokahbung

Salah satu pengendalian yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan varietas yang tahan terhadap penyakit Pokahbung. Jadi, sebelum menanam tebu, Anda harus memilih varietas yang pada dasarnya sudah memiliki imunitas baik dan tahan terhadap Pokahbung. 

Walaupun mungkin harganya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan benih lainnya, tapi dalam jangka panjang akan memudahkan perawatannya.

Menggunakan Hot Water Treatment

Pada prinsipnya, hot water treatment adalah langkah sederhana dengan merendam bibit tanaman ke dalam air panas + fungisida selama kurang lebih 30 menit. 

Walaupun hal ini efektif mengurangi kemungkinan tanaman akan terkena Pokahbung nantinya, tetapi ada efek sampingnya, yaitu dapat menurunkan daya perkecambahan bibit tebu hingga 30%.

Pemberian Pupuk 

Salah satu aspek penting dalam tindakan pencegahan Pokahbung pada tanaman tebu adalah dengan memberikan pupuk. Hal ini diperlukan agar tanaman tebu Anda menjadi kuat dan sehat. Contohnya, Anda bisa memberikan Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Perkebunan

Ini adalah pupuk organik cair yang bisa meningkatkan imunitas pada tanaman tebu, mengurangi kemungkinan terkena Pokahbung, membuat batang tebu lebih besar dan sehat, serta meningkatkan produktivitas saat panen tiba.

Penggunaan pupuk untuk tebu ini juga cukup sederhana, simak dosisnya berikut ini:

  1. Siapkan 8 liter per hektar Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Perkebunan,
  2. Kemudian larutkan 2 gelas Pupuk Organik Cair (POC) GDM Spesialis Tanaman Perkebunan ke dalam satu tangki semprot, dan aduk hingga homogen,
  3. Semprotkan larutan pupuk tersebut secara merata pada tanaman tebu tiap minggu sekali.

Sanitasi Lahan

Sanitasi lahan juga dianggap sebagai cara yang efektif untuk mencegah tanaman tebu Anda terkena penyakit Pokahbung.

Anda bisa melakukan sanitasi lahan, misalnya di dalam green house. Tindakan pengendalian ini dapat dilakukan dengan cara membersihkan sisa-sisa tanaman dari gulma, bahan organik, dan lainnya. Ini penting untuk mencegah hama dan penyakit berkembangbiak.

Ada beberapa tujuan sanitasi lahan, yaitu:

Mencegah Penyebaran Pokahbung

Green house yang bersih dan selalu dirawat dengan baik bisa mengurangi resiko penyebaran penyakit Pokahbung ke tanaman lain yang masih sehat. 

Mengurangi Serangan Hama

Hama tanaman dapat berkembang biak dengan mudah di dalam green house yang tidak terawat. Hal ini karena gulma bisa jadi tempat berkembang biak hama. Dengan membersihkan green house secara teratur, Anda juga bisa menghindarkan hama berkembang biak di sini.

Meningkatkan Kualitas Tanaman

Tumbuhan apapun memerlukan kondisi lingkungan yang sehat agar dapat tumbuh dengan baik, termasuk tanaman tebu. 

Lahan yang bebas gulma dan organisme pengganggu tanaman lainnya bisa  menyuplai nutrisi secara optimal ke tiap tanaman, dan menghasilkan tanaman yang sehat dan memiliki imunitas tubuh kuat.

Meningkatkan Produktivitas

Anda pasti ingin tanaman tebu Anda tumbuh subur kan? Nah, dengan melakukan sanitasi lahan, tanaman tebu juga bisa menjadi lebih sehat dan tingkat produksinya meningkat.

Nah, dulur itu adalah penjelasan mengenai penyakit pokahbung penyebab tanaman tebu menjadi hitam dan tampak tak sehat. Apakah tanaman tebu yang dulur budidayakan mengalami ciri tersebut?

Selain menggunakan produk-produk GDM dalam perawatan dan pencegahannya, dulur bisa berkonsultasi dengan tim ahli perkebunan kami dengan klik tombol di bawah ini.

Jangan takut untuk memulai usaha budidaya dulur sendiri, karena dengan GDM siapa pun bisa panen!

Tinggalkan Balasan