Mengoptimalkan pemasaran dan penjualan dalam bisnis dengan SEO Marketing Funnel bisa membantu pelaku usaha menghasilkan revenue besar. Selain itu, memiliki proteksi untuk memitigasi atas segala risiko merupakan hal-hal yang harus dilakukan pelaku usaha.
Dengan mengetahui SEO Marketing Funnel, Anda dapat membantu memaksimalkan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Selain itu, pelaku usaha juga harus memahami proteksi, dalam hal ini asuransi yang tepat bagi dirinya agar usaha yang dijalani dapat tetap berjalan dengan baik. Bahkan, bukan tak mungkin bisa menghasilkan revenue yang lebih besar.
Lifepal mengajak 7 pelaku usaha berkolaborasi dalam kegiatan webinar “Boost Your Company Revenue Using SEO & Why Insurance Planning is important for Business Owners”.
Ketujuh UKM/UMKM/Startup yang bergabung dalam webinar kali ini terdiri dari Avana, Campuspedia, Sehat Mental, Berdu, Pawoon, Gdm Organic, Compas.
Materi dalam webinar kali ini disampaikan oleh SEO Specialist Lifepal.co.id, TamaAndy serta Perencana Keuangan Lifepal, Aulia Akbar, CFP®, AEPP®.
Kehadiran pembicara terkait digital marketing dan financial planning, para pelaku usaha dapat mengetahui seputar mengelola bisnisnya hingga mengoptimalisasikan SEO untuk meningkatkan penjualan. Bagaimana cara mengoptimalkan SEO Marketing Funnel?
Berikut ini adalah cara-caranya seperti dipaparkan TamaAndy, SEO Specialist Lifepal.co.id.
Mengenal SEO Marketing Funnel
SEO Marketing Funnel dapat membantu pelaku usaha memvisualisasikan langkah-langkah yang diambil calon pelanggan sebelum mereka memutuskan untuk membeli produk.
SEO Marketing Funnel berbentuk seperti corong yang melambangkan pelanggan turun dalam perjalanan ke tahap akhir corong. Saat pengguna semakin dekat ke tahap konversi, corong semakin kecil.
Marketing funnel punya visualisasi seperti corong. Corong ini menunjukkan jumlah orang yang terlibat dalam setiap tahapan marketing. Di tahap awal, audiens yang dijangkau jumlahnya banyak. Semakin ke belakang, jumlahnya akan semakin sedikit.
Misalnya, di tahap awal promosi. Anda bisa menjangkau sangat banyak orang. Setidaknya, orang-orang yang Anda sasar bisa tahu nama brand dan produk yang Anda jual.
Akan tetapi, dari sekian banyak itu, berapa yang tertarik untuk tahu lebih dalam soal brand? Berapa banyak yang ingin membelinya? Seberapa jumlah orang yang benar-benar membeli? Lalu, berapa orang yang pada akhirnya menjadi pelanggan setia?
Tentu saja jawabannya lebih sedikit. Karena itu, visualisasi dalam bentuk corong adalah hal yang tepat.
Awareness
Tahap awal adalah awareness yaitu kesadaran pelanggan akan suatu merek atau produk. Pelanggan menyadari brand Anda dan mulai berkenalan dengan produk Anda.
Adapun strategi untuk meningkatkan brand awareness di tahap ini pastikan Anda punya target pelanggan yang spesifik berdasarkan karakteristik produk yang Anda tawarkan.
Evaluation
Dalam tahap ini, Anda harus membangun trust dan reputasi dengan konten yang biasanya berisi komparasi antar produk. Di tahap ini, Anda harus melakukan research-oriented content.
Purchase
Pada tahap purchase seseorang memutuskan membeli sebuah produk. Dalam tahap purchase dibutuhkan layanan pelanggan yang baik dan proses transaksi yang cepat dan lancar.
Urutan dalam SEO Marketing Funnel
Sebelum melaksanakan strategi SEO Marketing Funnel, ada beberapa stages atau urutan atau tahapan yang disebut stages marketing funnel. Setiap urutannya memiliki ciri dan pendekatan yang berbeda.
Yang namanya berjualan online tentu saja ada kemungkinan terjadi kebocoran atau audiens tidak tertarik membeli alias orang yang hanya melihat-lihat produk saja. Hal ini wajar, namun tetap perlu diperhatikan sebagai bagian evaluasi proses.
Berikut ini adalah urutan dalam marketing funnel atau stages marketing funnel:
Buyer persona
Buyer persona adalah representasi semi-fiktif yang menggambarkan customer ideal berdasarkan riset pasar dan data dari customer Anda
- Keyword research
- Membuat konten
- Lakukan A/B Testing secara konsisten.
Itulah langkah optimalisasi SEO Marketing Funnel untuk meningkatkan penjualan dalam website usaha Anda.
Selain menerapkan semua langkah-langkah di atas, pelaku usaha juga harus memiliki proteksi terbaik, dalam hal ini adalah asuransi kesehatan agar usaha yang dijalani berjalan lancar.
Untuk itu, Perencana Keuangan Lifepal, Aulia Akbar, CFP®, AEPP® mengungkapkan alasannya mengapa pelaku usaha harus memproteksi diri dengan asuransi kesehatan.
Dana Darurat Dulu Sudah Aman
Sebelum memiliki asuransi kesehatan, hal pertama yang harus dipenuhi setiap orang, apalagi pelaku usaha adalah dana darurat.
Dana darurat bagi pelaku usaha bermanfaat untuk memitigasi risiko di saat Anda tidak bisa mencetak penghasilan bersih dari usaha.
Artinya, dana ini hanya akan Anda gunakan saat menghadapi hal-hal darurat yang tidak bisa diatasi dengan keuangan secara normal (sesuai anggaran tetap).
“Usaha adalah investasi. Sebelum memulai bisnis, pastikan dana darurat dahulu. Karena siklus bisnis itu tidak ada yang tahu, karena risiko bisnis itu sendiri,” kata pria yang akrab disapa Akbar.
Biaya kesehatan selalu naik
Semua orang tentu sadar bahwa biaya pengobatan dan kesehatan saat ini tidak murah. Seperti diketahui, biaya kesehatan mengalami kenaikan sebesar 13% setiap tahunnya.
Berlandaskan kondisi itu, tentu saja menjadi petunjuk bagi kita semua bahwa tanpa jaminan kesehatan, maka Anda akan membayar biaya yang sangat mahal untuk setiap pengobatan dan perawatan medis.
Sebagai seorang pengusaha, Anda harus bisa melindungi diri sendiri maupun anggota keluarga secara mandiri dengan membeli asuransi kesehatan.
Dengan proteksi yang didapat dari asuransi kesehatan, maka Anda akan lebih tenang dalam menjalani hidup dan tidak kebingungan jika harus mengeluarkan dana besar untuk kebutuhan menanggung biaya perawatan atau pengobatan tersebut.
Minimal memiliki asuransi rawat inap
Bila hanya memiliki bujet terbatas untuk membayar premi asuransi kesehatan, maka Anda boleh mempertimbangkan asuransi rawat inap terlebih dulu.
Sebab ada banyak komponen biaya yang muncul ketika seseorang harus menjalani proses rawat inap di rumah sakit.
Mulai dari biaya akomodasi (kamar), biaya dokter, obat-obatan, laboratorium, dan biaya lain terkait rumah sakit. Selain itu, pilihlah asuransi rawat inap sesuai bujet dan kebutuhan Anda.
Sedangkan untuk rawat jalan, Anda bisa memanfaatkan BPJS Kesehatan atau dana darurat yang telah dimiliki.
Pencari nafkah harus melengkapi diri dengan asuransi jiwa
Proteksi diri bagi pencari nafkah tidak hanya sebatas asuransi kesehatan saja, tapi juga harus dilengkapi dengan asuransi jiwa.
Dengan asuransi jiwa, maka pencari nafkah bisa mendapatkan perlindungan finansial saat mendapatkan musibah yang tidak diduga.
Uang pertanggungan di asuransi jiwa akan cair dan diterima oleh para penerima manfaat apabila tertanggung kehilangan kemampuan mencari nafkah karena meninggal dunia atau kehilangan fungsi anggota tubuh (cacat tetap total).
Dengan mengetahui rata-rata pengeluaran per bulan, Anda bisa dengan mudah menentukan uang pertanggungan yang harus dimiliki.
Anda bisa menghitung uang pertanggungan tersebut dengan rumus sederhana:
UP = Pengeluaran bulanan x 12 (disetahunkan)
Bunga/kupon investasi rendah risiko
Itulah cara mengoptimalkan funnel SEO untuk meningkatkan penjualan dalam website usaha Anda, serta alasan mengapa pelaku usaha memiliki proteksi diri agar usaha yang dijalani dapat berjalan lancar.
Sumber artikel
Artikel ini ditulis oleh Aulia Akbar, CFP®, AEPP®, Financial Educator Lifepal dan SEO Specialist Lifepal.co.id, TamaAndy sebagai bagian dari kolaborasi dengan Lifepal.co.id.