Berasal dari Asia Tenggara Bagian Barat, buah duku kini sudah tersebar ke berbagai wilayah di pelosok nusantara. Budidaya duku yang tidak sulit membuat banyak masyarakat yang ingin terjun ke bidang ini. Jika dulur tertarik, bacalah panduan budidaya duku pada artikel ini.
Peluang Usaha Tani Buah Duku
Duku adalah buah segar yang bisa dimakan secara langsung atau diolah menjadi berbagai olahan makanan. Selain dari itu, tanaman duku juga memiliki manfaat banyak untuk keseharian.
Pertama, kayu tanaman yang berwarna coklat muda, keras, dan tahan lama berfungsi untuk gagang perabotan dan tiang rumah.
Kedua, kulit dan bijinya bisa membantu mengobati penyakit diare dan menurunkan suhu tubuh saat demam. Terakhir, kulit kayu yang bisa membantu menyembuhkan bekas gigitan kalajengking.
Setiap bagian dari tanaman duku memiliki manfaat tersendiri. Oleh karena itu, juga dulur ingin budidaya duku pastinya tidak akan rugi.
Syarat Tumbuh Budidaya Duku
Agar bisa tumbuh dengan baik, maka sebelum memulai budidaya duku, dulur harus tahu apa saja hal-hal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan duku.
Iklim
Jika kecepatan anginnya tinggi, maka pertumbuhan duku menjadi tidak optimal. Sebab, biasanya tumbuh bisa tumbuh sempurna di daerah dengan curah hujan yang tinggi dan merata di sepanjang tahun.
Adanya kelembaban udara yang cukup tinggi juga bisa mendukung percepatan pertumbuhan tanaman dulu. Begitupun sebaliknya, jika kelembabannya terlalu rendah maka bisa menghambat pertumbuhannya.
Media Tanam
Kriteria media tanam yang direkomendasikan adalah tanah dengan kandungan bahan organik yang banyak, subur, dan memiliki aerasi tanah yang baik.
Selain itu, derajat keasaman tanah yang baik adalah 6–7. Di media tanah yang sedikit basah, maka tanaman duku bisa tumbuh dan berproduksi dengan baik. Namun, jika terlalu menggenang, bukan mempercepat pertumbuhan, justru memperlambat.
Ketinggian Tempat
Pada umumnya, untuk budidaya duku ini baiknya dulur lakukan di lahan yang memiliki ketinggian tidak melebihi 650 m dpl.
Cara Budidaya Buah Duku
Jika tertarik ingin budidaya duku, dulur bisa baca panduan budidaya berikut ini.
Pengolahan Media Tanam
Persiapan
Pastikan dulur sudah menyiapkan tanah yang akan digunakan untuk media tanamnya. Lengkapi juga persyaratannya seperti yang ada dalam penjelasan sebelumnya.
Pembukaan Lahan
Untuk kegiatan pembukaan lahan ini cukup dibantu dengan cangkul atau traktor. Ada baiknya pembukaan lahan ini dulur lakukan saat musim kering, supaya di awal musim hujan kegiatan penanaman bisa segera dilakukan.
Menutupi Bedeng dengan Mulsa Plastik
Sebenarnya, pembentukan bedengan tidak terlalu dibutuhkan. Namun, jika ingin dulur bisa menutupi bedengan menggunakan mulsa plastik.
Pengapuran
Perhatikan dengan baik bagaimana kondisi pH tanah selama pengapuran ini. Cara pengapuran ini dilakukan dengan penyiraman di area sekitar tanaman duku tersebut. Harap perhatikan berapa jumlah dosis pengapurannya.
Persemaian (Persiapan Pembibitan)
Pembibitan
Pemilihan bibit sangat menentukan produksi tanaman duku itu sendiri. Untuk itu, pastikan bibit yang dulur pilih telah memenuhi persyaratan seperti bebas dari hama dan penyakit, memiliki sifat genjah, bibit cepat tumbuh, dan adanya keseragaman penampakan fisik.
Penyiapan Benih
Benih yang telah ditaburkan terus dipelihara dalam pot hingga tingginya sekitar 1m, barulah bisa ditanam di media lain. Normalnya, pertumbuhan awal semai sangat lambat sehingga membutuhkan waktu lebih lama.
Akan tetapi, dulur bisa mencoba perbanyakan dengan stek menggunakan kayu yang masih hijau. Sayangnya, cara ini memerlukan perawatan lebih intensif.
Teknik Penyemaian Benih
Penyemaian benih ada baiknya dilakukan saat musim hujan turun supaya kondisinya selalu basah dan lembab. Media penyemaian dibuat dari tanah subur atau campuran tanah dengan pupuk organik.
Lalu, untuk tempat persemaiannya dapat berupa bedengan, polybag, keranjang, atau kantong plastik. Namun, lebih direkomendasikan menggunakan kantong plastik supaya lebih mudah memindahkannya.
Penyemaian
Selama proses maintenance, bibit duku tidak memerlukan perawatan khusus. Mungkin hanya di musim kemarau saja seperti pemberian air.
Setelah 2–3 minggu bibit ditanam, maka harus dilakukan penyiraman 2 kali setiap hari, yakni di pagi dan sore hari. Di samping itu, jika ditemukan rumput liar yang mengganggu pertumbuhan bibit, maka harus segera Dulur hilangkan.
Pemindahan Bibit
Bibit yang telah siap ditanam kira-kira berumur 2–4 bulan dengan tingginya 30–40 cm. Selama proses pemindahan bibit, dulur harus memperhatikan kondisi fisik bibit.
Penanaman Duku
Penentuan Pola Tanam
Adapun jarak tanam yang dianjurkan yaitu 8 x 8 m sampai 12 x 12 m. Dulur bisa kondisikan sesuai kebutuhan. Namun, pastikan jarak tanamnya cukup lebar. Ini karena, jika tanamannya telah dewasa, maka tajuknya pasti memerlukan ruang lebih luas.
Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam bisa dilakukan 1–2 bulan sebelum bibit ditanam. Minimal lubang tanam yang dibuat berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 m. Jika bibit duku berakar panjang, pastikan lubangnya yang dulur buat lebih dalam. Akan tetapi, jika lebih pendek, penggalian diusahakan lebih luas dan lebar.
Cara Penanaman
Setelah tanah galian memadat dan tampak turun dari permukaan tanah, barulah dulur mulai menanam bibit duku. Namun, sebelum proses penanaman, gali duku lubangnya sebesar kantong pembungkusan bibit.
Saat penanaman, posisi akar juga tidak boleh terbelit agar proses pertumbuhannya tidak terganggu. Pastikan untuk menyirami tanah terlebih dahulu sebelum ditanam.
Pemeliharaan
Penjarangan dan penyulaman
Penyiangan bertujuan untuk mengurangi persaingan antara tanaman duku dengan tanaman lainnya. Persaingan yang dimaksud yaitu saat mendapatkan nutrisi, sinar matahari, serta ruang tumbuh.
Jika ada tanaman duku yang mati, maka penyulaman wajib Dulur lakukan. Lalu, jangan lupa membersihkan tumbuhan liar dan gulma secara rutin.
Penyiangan
Untuk menghilangkan rumput serta herba kecil, maka perlu dilakukan penyiangan. Apalagi ini bisa mengganggu pertumbuhan duku. Teknik penyaringan bisa dengan tangan ataupun alat pertanian.
Pemupukan
Ketersedian hara di tanah sangat diperlukan oleh tanaman duku agar tumbuh dengan baik. Maka dari itu, dulur harus melakukan pemupukan. Pastikan untuk membaca panduan pemupukan duku yang benar agar tidak salah, terutama masalah dosisnya.
Untuk pemupukan ini, Dulur bisa menggunakan rangkaian pupuk organik dari GDM. Dengan begitu, lahan tanam akan menjadi lebih subur, sehingga tanaman duku bisa tumbuh baik dan memproduksi buah secara maksimal.
Untuk tahu lebih banyak soal efektivitas pupuk organik GDM, dulur bisa lihat testimoninya di sini.
Pengairan dan Penyiraman
Di musim kemarau, maka tanaman duku memerlukan air yang cukup. Di samping itu, jika sudah kuat dan dirasa kokoh, penyiraman dilakukan secukupnya saja.
Agar mencegah air tergenang ketika musim hujan, maka di sekitar lubang tanam harus dibuat saluran air.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Sepanjang proses budidaya, pasti ada saja hama dan penyakit yang mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh karena itu, dulur bisa simak dan waspadai hama dan penyakit berikut ini sekaligus cara pengendaliannya.
Hama
Kelelawar
Sebagian besar kelelawar akan mengincar buah duku yang sudah siap panen. Untuk mengendalikannya, dulur bisa membungkus buah duku sejak ia masih kecil. Pembungkus bisa berupa kain bekas, ijuk tanaman aren, atau bongsang.
Kutu Perisai
Tidak menyerang buah, kutu perisai justru akan menyerang batang dan daun duku. Dulur bisa mengendalikannya dengan melakukan perawatan sebaik mungkin dan gunakan insektisida.
Kumbang Penggerek Buah
Kumbang penggerek buah akan memakan buah yang matang. Alhasil, buah duku akan berlibang dan busuk jika ada air hujan yang masuk ke dalamnya. Untuk mencegahnya, bisa menggunakan insektisida yang sesuai.
Kutu Putih
Kutu putih adalah hama yang akan menutupi bagian kuncup daun dan daun mudah. Pengendaliannya sama seperti kutu perisai, yakni menggunakan insektisida.
Penyakit
Busuk akar
Penyakit busuk akar cukup berbahaya, ini karena dapat menyerang pohon sekaligus buahnya. Dulur harus segera menyemprotnya dengan fungisida yang sesuai.
Antraknosa
Gejala tanaman duku terjangkit penyakit Antraknosa adalah muncul bintik kecoklatan pada rangkaian buah. Akibatnya, buah akan berguguran lebih awal dan bisa menyebabkan kerugian juga. Cukup semprot dengan fungisida yang sesuai.
Mati Pucuk
Penyakit mati pucuk disebabkan oleh cendawan Gloeosporium sp. Ia akan menyerang bagian ujung cabang serta ranting yang sudah kering.
Gulma
Gulma merupakan sejenis rumput liar dan alang-alang yang akan menghambat pertumbuhanan duku. Dulur harus segera menghilangkan gulma dengan penyiangan. Pun bisa juga menggunakan obat-obatan kimia.
Panen dan Pascapanen Buah Duku
Untuk dapat melakukan proses panen yang tepat dan pengemasan yang sesuai, Dulur bisa simak penjelasan berikut ini.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Usia tanaman duku sebenarnya tergantung pada sifat atau jenisnya,kondisi lingkungan, dan cara pemeliharaan.Bahkan ada yang mencapai 300 tahun lebih.
Ciri-ciri buah duku yang siap panen bisa terlihat dari warna kulit buah kuning kehijau-hijauan bersih dan teksturnya agak lunak. Lalu, juga getah pada kulit buah sudah mulai berkurang bahkan tidak ada sama sekali.
Untuk tanaman duku yang diperbanyak menggunakan biji, umumnya akan berbunga dan berbuah di umur 12 tahun. Sementara, jika pembibitan secara vegetatif (pencangkokan atau sambungan) bisa berbuah lebih cepat, hanya 8 tahun saja.
Cara Panen
Panen buah duku dilakukan dengan dipanjat lalu dipotong tanda buah yang matang menggunakan pisau. Dulur harus berhati-hati, agar bagian batang tidak ikut terlukai karena mata pisau yang tajam. Sebab, bagian tersebut juga akan menjadi tempatnya untuk berbunga.
Dulur bisa melakukan proses panan 4–5 kali hingga buahnya habis dipetik. Pada umumnya, buah yang berada dalam satu tandan matangnya hampir bersamaan.
Namun, pastikan dulur memanen dalam kondisi buah masih kering. Jika basah maka bisa jadi media pertumbuhan yang baik untuk jamur.
Periode Panen
Tanaman duku akan mulai berbunga pada bulan September dan Oktober. Sehingga, buahnya baru bisa dipanen setelah 6 bulan kemudian, yaitu di bulan Februari dan Maret.
Prakiraan Produksi
Pohon duku berusia 10 tahun diperkirakan bisa memproduksi 40–50 kg buah duku. Lalu, akan meningkat menjadi 80–150 kg di umur 30 tahun. Bahkan ada yang mencapai 300 kg per pohonnya.
Pasca Panen
Pengumpulan
Jika sudah selesai proses panen, buah duku akan dikumpulkan di sebuah tempat yang kering dan tidak berair. Ini untuk menghindari adanya pertumbuhan jamur pada buah.
Penyortiran dan Penggolongan
Sortasi penting untuk Dulur lakukan, demi memisahkan buah berdasarkan ukurannya. Namun, sekaligus membedakan buah yang sudah busuk serta menyingkirkan tandannya. Buah duku sendiri tidaklah bisa dijual bersamaan dengan tandannnya ya, untuk itu harus dipisahkan.
Penyimpanan
Setelah 4–5 hari panen, warna kulitnya bisa berubah menjadi coklat. Untuk itu, buah sebenarnya bisa dibiarkan di pohonnya selama beberapa hari sambil menunggu tandan yang lain matang.
Jika sulit, dulur bisa gunakan strategi penyimpanan di kamar pendingin dengan kelembaban 85–90%. Kemungkinan besar buah duku dapat bertahan hingga 2 minggu.
Pengemasan dan Pengangkutan
Karena sifat buah duku yang mudah rusak, Dulur bisa mengatasinya dengan mengemasnya sebaik mungkin sepanjang proses pengirimannya. Pengemasan yang paling aman adalah menggunakan peti kayu
Untuk 20 kg buah duku, kira-kira peti kayunya berukuran 30 x 30 x 50 cm. Setelah proses pengemasan selesai, tumpuklah di suatu tempat agar segera mempermudah proses pengangkutan menggunakan alat transportasinya.
Itulah panduan budidaya duku yang bisa dulur jadikan sebagai referensi. Agar tanaman duku bisa mencapai hasil panen maksimal, Dulur bisa menggunakan berbagai rangkaian pupuk organik dari GDM.
Pupuk duku dari GDM telah terbukti mampu meningkatkan hasil panen duku, mempercepat proses perbungaan, mencegah timbulnya penyakit tanaman, dan memperbaiki kualitas tanah.
Selain menyediakan pupuk duku GDM yang berkualitas, kami juga memiliki tim ahli yang siap membantu dulur untuk memberikan arahan selama proses budidaya tanaman duku. Langsung klik tombol WhatsApp di bawah, ya, Dulur.