Perikanan

5 Cara Memelihara Ikan Nila di Kolam Kecil Agar Cepat Besar

Nila termasuk jenis ikan air tawar yang menjadi salah satu pilihan budidaya di Indonesia. Hal ini disebabkan cara memelihara ikan nila di kolam kecil saja dapat menghasilkan keuntungan luar biasa.

Ikan nila memiliki jangkauan pasar yang luas sebab sering dijadikan bahan makanan masakan Indonesia maupun luar negeri. Dengan menggunakan cara memelihara ikan nila di kolam kecil memungkinkan Anda melakukan panen dalam kurun waktu sekitar 3 bulan. 

Namun, untuk mendapatkan hasil panen berkualitas perlu memahami dengan baik bagaimana cara memelihara ikan nila di kolam kecil. Agar lebih jelas, berikut informasi lengkapnya. 

5 Cara Memelihara Ikan Nila di Kolam Kecil

Aspek yang paling penting dalam cara memelihara ikan nila di kolam kecil adalah kadar oksigen. Hal ini disebabkan oleh penggunaan kolam berukuran kecil sehingga akses terhadap oksigen terbatas.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan beberapa cara memelihara ikan nila di kolam kecil yang terstruktur untuk menjaga pertumbuhannya hingga masa panen. Berikut informasi mengenai tahapan budidaya ikan nila. 

Membuat Kolam Budidaya

Ukuran kolam kecil digunakan untuk budidaya ikan nila biasanya terbuat dari tanah dan berukuran 500 hingga 1000 m2 dengan kedalaman 0,5 sampai 1 m. Selanjutnya, saat posisi kolam kering, tebarkan 150 gr/10 m2 GDM SaMe.

Sebagai tambahan dalam cara memelihara ikan nila dalam kolam kecil, berikan larutan 50 gr/10 m2 GDM Black BOS dengan air dalam wadah lalu semprotkan ke dinding dasar kolam. Pastikan juga untuk membangun sistem drainase guna menjaga kualitas air. 

Sistem drainase bisa menggunakan saringan bambu, jaring maupun kawat dengan ukuran lebar 50 hingga 200 cm dan kedalaman 20 sampai 50 cm. Selain itu, letakkan kolam di tempat teduh  agar kebutuhan oksigen dapat terpenuhi. 

Sebagai tambahan informasi, Anda bisa mengisi air dengan temperatur 25 – 30°C dan pH sekitar 6,5 – 8.  Jika pH air lebih rendah dari standar, taburkan 25 – 200 gr/10 m2 kapur dolomit.

Memilih dan Menebar Bibit Ikan Nila

Aspek ini penting dalam rangkaian cara memelihara ikan nila di kolam kecil sebab memilih bibit dengan ukuran terlalu besar akan memengaruhi produktivitas budidaya. Pada tahap ini pastikan Anda mempertimbangkan kualitas secara hati-hati.

Perlu diperhatikan dalam tahapan cara memelihara ikan nila di kolam kecil ini, sebaiknya, bibit ikan berasal dari indukan yang hidup di kolam pemijahan tanpa aerator. Alasannya agar adaptasi lebih optimal ketika di tempatkan di kolam arus tenang.

Selain itu, ukuran bibit ikan nila biasanya selaras dengan satu ruas jari atau sekitar 8 hingga 12 cm karena jika lebih besar akan berpotensi kesulitan beradaptasi di kolam kecil. Selanjutnya, pastikan bobot ikan sekitar 10 – 20 gr.

Lalu, bibit ikan nila berkualitas bisa dilihat dari kelincahan dalam berenang, tidak memiliki cacat fisik serta terbukti bebas dari masalah kesehatan. Setelah benih sudah dipilih maka Anda bisa melanjutkan ke proses penebaran. 

Sebagai tambahan informasi, pada pra tebar, berikan 100 ml SOC GDM Ikan dengan cara menyemprotkannya di air. Fungsinya untuk menjaga kualitas air agar optimal untuk menebarkan benih.

Selanjutnya, budidaya ikan nila di kolam kecil akan menggunakan padat tebar. Umumnya, jumlah benih yang ditebar adalah 50 ekor/m3. Namun, sebaiknya, jangan langsung memasukkan semuanya sebab Anda perlu melihat kecukupan oksigen.

Pada tahap awal, tebarkan 15 hingga 30 ekor/m3 lebih dulu lalu lihat pergerakan dan perkembangannya. Setelahnya, sisa benih ikan nila yang sudah disiapkan bisa disebarkan secara berkelanjutan. 

Melakukan Pengecekan Kualitas Air

Jika pada tahapan cara memelihara ikan nila dalam kolam kecil sebelumnya mengalami hambatan, Anda bisa melakukan perbaikan kualitas air. Metode pembersihan air bisa menggunakan sistem drainase di dasar kolam.

Selain itu, pastikan lakukan kontrol kadar amonia dengan segera menguras air jika sisa pakan sudah menumpuk di permukaan kolam. Cara mengganti air kolam bisa melalui proses penyedotan memakai pompa di saluran air.

Cara menguras air kolam budidaya ikan nila bisa dengan mengeluarkan air hingga tersisa 30% volume total air. Lalu, isi kembali kolam dan berikan suplemen untuk menjaga kesehatan kolam. Lakukan metode ini 2 – 3 minggu sekali. 

Memberikan Pakan dan Suplemen

Pakan ikan nila perlu berisi 20 – 25% protein, vitamin dan mineral. Biasanya, dalam proses budidaya menggunakan pelet ikan dengan tekstur halus serta berukuran kecil. Lalu, sebelum memberikannya, bisa dilakukan pembibisan pakan terlebih dulu.

Pembibisan pakan adalah cara mengolah pelet agar lebih mudah dicerna ikan nila. Tujuan metode ini untuk mengoptimalkan penyerapan gizi di kandungan pelet dan memperbaiki tekstur makanan yang terlalu keras.

Selanjutnya, berikan 10 ml/kg pakan SOC GDM Ikan dengan melarutkannya bersama air, tunggu 15 menit dan disemprotkan ke pakan setiap hari. Selain itu, Anda juga bisa menyiramkan 100 ml SOC GDM Ikan ke kolam sekali dalam satu minggu, 

Selain pelet, Anda juga bisa memberikan pakan hidup seperti siput atau sayuran hijau cincang sebagai selingan. Selanjutnya, pemberian pakan ikan nila sebaiknya 2 – 3 kali sehari dengan dosis 2 – 3% bobot ikan.

Merawat Ikan Nila

Langkah terakhir dalam cara memelihara ikan nila di kolam kecil adalah metode perawatan. Pada tahap ini, Anda bisa memberikan suplemen pada pakan atau air kolam secara berkala.

Seperti memberikan 50 gr/m2 GDM Black BOS jika kadar amonia tinggi atau ada tanda ikan nila terkena penyakit. Pastikan untuk melarutkan dosis tersebut menggunakan air secara sempurna.

Fungsi pemberian suplemen adalah untuk mencegah potensi penyakit yang memengaruhi kualitas hasil panen serta menjaga kualitas air agar tetap baik. Sebaiknya pakai vitamin terpercaya seperti rangkaian produk GDM di atas.

Sebagai tambahan informasi, yang perlu diperhatikan saat melakukan pemeliharaan ikan nila adalah kondisi sisik, insang dan sirip ikan, kuantitas produksi lendir, perubahan warna, perkembangan ukuran tubuh. Selain itu perhatikan juga nafsu makan ikan.



Panduan Memelihara Ikan Nila dalam Ember

Cara memelihara ikan nila dalam kolam kecil merupakan salah satu opsi budidaya bagi pemula maupun yang memiliki anggaran terbatas. Selain itu, budidaya ikan ini dapat juga dilakukan dalam ember.

Penggunaan ember dan kolam kecil memiliki kesamaan yaitu kondisi airnya tenang. Namun, jika menggunakan media budidaya ini pastikan Anda memahami sistem budidaya. Berikut panduan pemeliharan ikan nila dalam media ember.

Mempersiapkan Ember

Ukuran ember untuk budidaya ikan nila umumnya adalah 80 liter dengan kapasitas benih sekitar 60 ekor. Untuk menjadikannya siap melewati proses pemeliharaan, Anda perlu membersihkan dan memberikan lubang di bagian bawah.

Pemberian lubang berfungsi sebagai sistem drainase. Selanjutnya, pasang paralon kecil berfungsi untuk membuat sirkulasi air. Anda juga bisa menambahkan kran untuk mencegah air tumpah.

Lalu, lakukan desinfeksi menggunakan 50 gr/ember GDM Black BOS dengan cara melarutkan dosis bersama air, oles merata ke permukaan dalam ember dan tunggu hingga kering. Metode ini bisa dimulai pada -10 HST.

Selanjutnya, tebarkan 100 gr/ember GDM SaMe di dasar ember saat sudah kering. Langkah lanjutan, larutkan 100 gr/ember GDM Black BOS bersama air dan siram di atas GDM SaMe. Fungsinya untuk menjaga kebersihan media budidaya.

Memilih dan Menebar Benih Ikan Nila

Cara memilih ikan nila berkualitas sama dengan langkah secara umum. Namun, untuk media budidaya ikan nila dalam ember, gunakan ukuran bibit sekitar 7 – 8 cm. Kemudian pada masa pra tebar, siram 200 ml/ember SOC GDM Ikan ke air

Lalu, untuk menebarkan benih, lakukan pengecekan suhu air hingga temperaturnya normal. Kemudian, masukkan benih dan tunggu 15 menit agar proses adaptasi dapat berjalan dengan baik. 

Selanjutnya, Anda bisa melakukan grading atau memisahkan ikan minimal sekali dalam 2 minggu untuk mencegah kanibalisme. Selain itu, langkah ini juga berguna untuk mendukung pertumbuhan seragam pada budidaya ikan nila. 

Memastikan Kualitas Air

Metode pengecekan secara rutin terhadap kualitas air dapat dilakukan secara rutin layaknya tahapan di bagian sebelumnya. Pada tahap ini, Anda perlu memantau kadar keasaman, CO2, H2S dan NH3 hingga mencapai aturan standar.

Sebagai tambahan informasi, jika kadar pH terlalu rendah atau dibawah dari 6, berikan 100 gr/ember kapur dolomit dengan cara ditaburkan. Pastikan untuk menyebarkannya secara merata.

Memelihara Media Budidaya

Ember merupakan media budidaya yang mudah berlumut, oleh sebab itu ganti ember secara rutin jika mengeluarkan bau tidak sedap. Pertama, cara mengganti air hanya dengan mengurangi 50% total volume pada pagi dan sore hari. 

Kedua, sikat kotoran yang mengendap di bagian dasar ember. Sebagai tambahan informasi, sebelum melakukan pengurasan media budidaya ini pastikan Anda tidak memberi makan ikan selama 12 – 24 jam sebelum dipindahkan.

Sulemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan

Memberikan Pakan dan Suplemen

Pemberian pakan dapat dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu di pagi dan sore hari. Pastikan jenis makanan yang digunakan memiliki kandungan 30% protein. Secara umum, kualitas pakan bisa disesuaikan dengan bagian sebelumnya.

Suplemen yang sebaiknya diberikan yaitu 10 ml/ 100 gr/pakan Suplemen Organik Cair Spesialis Perikanan dari GDM, dengan cara melarutkan dosis bersama air, semprot ke makanan dan tunggu 15 menit. Metode ini bisa dilakukan setiap hari

Selanjutnya, siramkan 20 ml SOC GDM Ikan satu minggu sekali. Lalu, Anda juga bisa menyemprotkan 20 ml/ L air SOC GDM Ikan pada permukaan daun serta sayuran yang dijadikan pakan sebagai pemeliharaan ekstra.

Terakhir, jika Anda menemui kadar amonia tinggi atau penyakit pada ikan nila, segera berikan 50 gr/ember GDM Black BOS dengan cara melarutkan bersama air. Pastikan cairan sudah larut secara merata.

Itu dia cara memelihara ikan nila di kolam kecil dan ember. Apabila Anda tertarik melakukan budidaya dengan kedua metode tersebut, jangan lupa untuk menggunakan rangkaian produk GDM. Klik tombol di bawah ini untuk melakukan pembelian produk resmi GDM.


Artikel Perikanan Banner Ke 1