Perikanan

Cara Mengatasi Lumut Berlebih pada Tambak Udang secara Alami untuk Cegah Kematian

Jika Dulur memiliki kolam ikan, tambak udang, atau kolam-kolam dangkal lainnya, lumut adalah salah satu elemen yang pasti akan muncul secara alami. Nah, keberadaan lumut pada tambak udang ini bisa membawa masalah tertentu. Lantas bagaimana cara mengatasi lumut pada tambak udang?

Sebenarnya keberadaan lumut secara alami bermanfaat untuk menahan terjadinya erosi pada tanah. Sementara pada kolam ikan, lumut juga dapat jadi penyuplai oksigen tambahan bagi makhluk hidup yang ada di dalam air.

Meskipun begitu, keberadaan lumut yang tak terkendali juga memiliki dampak yang merugikan, misalnya saja jumlah lumut yang terlalu banyak di dalam tambak udang bisa mempengaruhi kesehatan udang.

Nah, oleh karena itu, agar kesehatan udang tetap terjaga, mari belajar bagaimana cara mengatasi lumut pada tambak udang.

cara mengatasi lumut tambak udang

Jenis Lumut yang Umumnya Muncul di Tambak udang

Secara umum ,ada dua jenis lumut yang biasa muncul di tambak udang, yaitu jenis lumut sutra dan lumut perut ayam. Kedua jenis lumut ini sangat berbahaya jika dibiarkan karena bisa menutupi air pada tambak hingga kehidupan udang dapat terganggu. Selain Itu, lumut yang mengalami pembusukkan juga bisa mencemari air dan menyebabkan kualitas air di tambak udang pun menurun.

Lumut Sutra (Chaetomorpha sp.)

Jenis lumut ini memiliki bentuk lurus dan panjang seperti rambut serta berwarna kehijauan. 

Lumut Perut Ayam  (Enteromorpha intestinalis)

Jenis lumut perut ayam memiliki tekstur serat yang lebih halus daripada lumut sutra.

Penyebab Munculnya Lumut di Tambak Udang

mengatasi berbagai jenis lumut di tambak udang

Ada beberapa alasan yang menyebabkan lumut muncul di tambak udang, yaitu:

Kecerahan Air Tinggi

Mungkin ada di antara dulur yang bertanya, “Lho, bukannya bagus ya kalau air tambak jernih?”

Namun Dulur, jernihnya air ternyata menyebabkan sinar matahari bisa langsung menembus air hingga ke kedalaman dasar. Nah, lumut yang membutuhkan sinar matahari untuk hidup tentunya berkembang dengan cepat dalam kondisi ini.

Itulah sebabnya, saat air kolam dulur memiliki air yang jernih, maka jangan kaget apabila akan terjadi ledakan lumut di tambak udang.

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen komoditas perikanan. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya perikanan secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

Sisa Pakan dan Kotoran Udang

Air yang terlalu jernih bisa menyebabkan munculnya banyak lumut. Tapi, ternyata air yang tercemar sisa pakan dan kotoran udang pun memiliki akibat yang sama. 

Hal ini disebabkan karena sisa pakan dan kotoran yang mengendap di dasar tambak bisa berubah menjadi zat organik yang justru dibutuhkan lumut untuk berkembang. Maka dari itu, dulur harus rajin membersihkan tambak udang agar sisa pakan dan kotoran tak sampai menumpuk 

Fluktuasi Salinitas

Salinitas adalah level kadar garam pada air. Salinitas pada tambak udang dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan musim. 

Sebagai contoh, pada saat musim kemarau, tingkat salinitasnya bisa mencapai lebih dari 50%. Hal ini berbeda dengan salinitas pada musim hujan yang justru sangat rendah, yaitu kurang dari 10%.

Nah, pada saat salinitas rendah di musim hujan inilah lumut biasanya mulai bermunculan. Hal ini disebabkan tingginya kadar air tawar yang berasal dari turunnya hujan. Apabila dibiarkan, keberadaan lumut yang semakin banyak akan mengganggu pergerakan dan kehidupan udang.

Tingginya Bahan Organik

Tingginya kadar bahan organik seperti fosfor dan nitrogen juga bisa memicu pertumbuhan lumut hingga meningkat tajam. Nah, jika hal ini terjadi, maka kualitas air di dalam tambak bisa menjadi turun dan budidaya udang pun akan terganggu.

Dampak Buruk Lumut bagi Pertumbuhan Udang

Lumut yang menutupi tambak udang bisa menyebabkan air menjadi bau dan kotor. Hal ini tentu akan berakibat buruk bagi pertumbuhan udang. Salah satu bahayanya adalah dapat menyulitkan udang untuk memakan pakannya. Hal ini juga bisa menyebabkan udang menderita malnutrisi.

Selain itu, lumut juga bisa memicu munculnya protozoa zoothamnium dan epistylis. Nah, kedua jenis protozoa ini sering menyelinap ke sela-sela lumut. 

Apabila kedua protozoa ini tanpa sengaja masuk ke antara insang udang, maka hal itu dapat mengganggu pernafasan udang, menurunkan nafsu makan udang, dan pertumbuhannya pun terhambat.

Cara Mengatasi Kemunculan Lumut di Tambak Udang

cara mengatasi lumut di tambak udang

Melihat penjelasan di atas tentang bahaya lumut bagi tambak udang dan kelangsungan hidup hewan tersebut, tentu dulur jadi bertanya-tanya, bagaimana ya cara mengatasi kemunculan lumut di tambak udang? Mari simak langkah-langkahnya.

  1. Dulur bisa menggunakan waring untuk menutup tambak udang. Hal ini dimaksudkan agar paparan langsung sinar matahari ke dalam air menjadi berkurang. Dulur tentuu ingat bukan, lumut bisa tumbuh dengan sangat cepat bisa terpapar sinar matahari yang banyak.
  2. Selain itu, Dulur juga harus memperhatikan dan menjaga kualitas air tambak. Lakukan pergantian air secara rutin, dan jangan menunggu sampai kualitas air memburuk.
  3. Atur agar jumlah udang yang berada di dalam satu tambak tidak terlalu padat. Hal ini agar setiap udang yang dipelihara bebas bergerak dan tidak mudah stress, serta tidak akan meninggalkan sisa kotoran yang menumpuk.
  4. Pelihara ikan yang suka memakan lumut. Dulur bisa memilih ikan bandeng atau juga ikan beronang untuk memakan lumut-lumut yang banyak terdapat di dalam tambak udan.
  5. Selalu bersihkan tambak udang secara rutin. Hal ini akan sangat membantu dulur menyingkirkan lumut sebelum bertambah terlalu banyak.
  6. Tingkatkan derajat keasaman air dengan menggunakan kapur dolomit.
  7. Memasang aerator untuk membantu sirkulasi air agar lebih lancar.
  8. Tingkatkan populasi plankton di dalam tambak udang dengan menggunakan probiotik udang Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan. Suplemen ini bisa membantu meningkatkan populasi plankton yang berguna untuk mengurangi kejernihan air dan menghambat tumbuhnya lumut.

Tips Pengelolaan Kualitas Air Tambak Udang

Ada beberapa tips pengelolaan kualitas air tambak udang yang bisa Dulur terapkan, yaitu:

Sumber Air

Kualitas sumber air untuk tambak udang sangat menentukan apakah nantinya udang akan bisa tumbuh dengan sehat di habitatnya atau tidak. Ada 3 cara untuk mengukur kualitas sumber air, yaitu dengan menggunakan parameter kimia, fisika, dan biologi.

Dalam parameter kimia, yang menjadi tolak ukur adalah kadar pH atau keasaman, kandungan oksigen, karbondioksida, dan zat ammonia.

Sedangkan pada parameter fisika, yang menjadi tolak ukur adalah warna air pada tambak, tingkat kecerahan, dan suhu air tambak. Sementara itu pada parameter biologi, yang menjadi tolak ukur adalah mikroorganisme, seperti plankton dan bakteri.

Pengisian Air Tambak

Sebelum mengisi air ke dalam tambak, dulur harus mempersiapkan tambaknya terlebih dahulu. Agar kualitas air kolam dan tambak bisa terjaga dengan baik, ada beberapa langkah yang bisa dulur lakukan, yaitu:

  1. Mulai proses pengolahan tambak sekitar 3 minggu – 1 bulan sebelum pengisian air ke dalam tambak. 
  2. Keringkan tambak terlebih dahulu agar semua bakteri berbahaya mati. Hal ini sangat penting agar air tambak tidak terkontaminasi zat dan bakteri yang dapat mengganggu pertumbuhan udang.
  3. Pastikan pH tanah pada lokasi tambak sudah sesuai dengan yang dibutuhkan udang, yaitu 6,5-7,4.
  4. Tebarkan pupuk GDM Black BOS dan GDM SaMe Granule Bio Organik pada tambak udang sekitar 10 hari sebelum pengisian air ke dalam tambak. Fungsi kedua pupuk tadi adalah untuk meningkatkan kualitas tambak. Setelah diberikan pupuk, diamkan selama 10 hari lalu isi tambak dengan air.
  5. Satu hal yang perlu diingat adalah setelah diisi air, jangan langsung memasukkan udang ke dalam tambak, melainkan harus kembali didiamkan beberapa hari agar air berada dalam kondisi terbaiknya saat diisi udang budidaya.

Pergantian Air

Air memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan udang. Oleh karena itu, dulur wajib melakukan pergantian air secara rutin. Lalai dalam melakukan hal itu dapat menyebabkan air menjadi berdebu yang berakibat terjadinya gangguan penyakit insang merah pada udang.

Selain itu, pergantian air juga sekaligus memastikan kondisi air pada tambak udang selalu baik dan aman untuk pertumbuhan udang budidaya.

Pengaplikasian Probiotik Udang

Seperti sempat dibahas di atas tadi, pemberian probiotik pada tambak udang sangat penting untuk mencegah ledakan lumut yang membahayakan udang. Nah, dulur bisa memberikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan agar kualitas tambak udang meningkat.

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan mengandung berbagai macam bakteri baik yang sangat bermanfaat untuk merawat air tambak udang agar berada dalam kondisi terbaiknya dan menjadi habitat yang sehat pagi kehidupan udang budidaya dulur.

Adapun bakteri-bakteri yang terkandung di dalam suplemen ini antara lain Bacillus brevis, Bacillus pumilus, Micrococcus roseus, serta Pseudomonas alcaligenes. 

Nah, itu tadi segala informasi yang berkaitan dengan cara mengatasi lumut pada tambak udang. Ternyata cara pencegahannya dimulai sejak persiapan tambak udang dilakukan agar tambak udang bebas dari faktor-faktor yang bisa menyebabkan munculnya banyak lumut yang bisa berbahaya bagi kesehatan udang.

Semoga informasi tersebut berguna, khususnya bagi dulur yang baru akan memulai budidaya udang ya!

author-avatar

About Dyah Sunaring Fitri, S. Pi

Spesialis dibidang Aquaculture parasit dan penyakit pada ikan & udang.