Pertanian

Penyakit Wereng pada Padi: Ciri-ciri, Penyebab, & Cara Mengatasinya

penyakit wereng pada padi

Penyakit wereng pada padi sering kali menjadi penyebab utama gagal panen di berbagai daerah. Serangan hama ini tidak hanya merusak daun dan batang padi, tetapi juga menghambat pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

Untuk menghindari serangan hama tersebut, artikel ini akan menjelaskan beberapa hal mengenai penyakit wereng pada padi, terutama ciri-ciri, penyebab, hingga cara mengatasinya. Dengan memahami semua ini, Anda dapat melindungi lahan padi dari ancaman hama yang merugikan ini sekaligus meningkatkan produktivitas lahan.

Ciri-ciri Munculnya Penyakit Wereng pada Padi

Penyakit wereng pada padi dapat dikenali melalui beberapa tanda fisik yang muncul pada tanaman. Berikut ini ciri-ciri umum yang perlu Anda perhatikan agar dapat melakukan tindakan pengendalian sejak dini.

  • Daun padi menguning atau mengering dari ujung ke pangkal
  • Tanaman tampak layu meski kondisi tanah lembap
  • Pertumbuhan padi terhambat
  • Batang menjadi kering dan rapuh
  • Terdapat serangga kecil berwarna cokelat atau hijau di bagian pangkal batang
  • Daun menggulung dan berubah warna menjadi cokelat
  • Jumlah anakan berkurang drastis
  • Gabah menjadi hampa atau tidak berisi
  • Tanaman mudah roboh
  • Terdapat bercak kehitaman pada batang atau daun

Dengan mengenali ciri-ciri penyakit wereng pada padi ini sejak awal, Anda dapat mencegah kerusakan yang lebih parah. Langkah cepat dan tepat dalam penanganan akan membantu menjaga hasil panen padi Anda tetap optimal.



7 Penyebab Penyakit Wereng pada Padi

Penyakit wereng pada padi tidak muncul begitu saja, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Dengan memahami hal-hal yang memicu terjadinya serangan ini, Anda dapat lebih mudah mencegah kerusakan tanaman sejak dini.

Populasi Hama Wereng yang Tinggi

Penyakit wereng pada padi disebabkan oleh serangan hama wereng yang menghisap cairan pada batang dan daun tanaman. Ada dua jenis wereng yang umum menyerang tanaman padi, yaitu wereng batang cokelat dan wereng hijau, keduanya memiliki cara menyerang yang berbeda, tetapi sama-sama merugikan.

Penggunaan Varietas Padi yang Rentan

Tidak semua varietas padi memiliki ketahanan yang sama terhadap serangan wereng. Menanam varietas padi yang rentan tanpa mempertimbangkan faktor lingkungan dan ketahanan hama dapat meningkatkan risiko serangan secara signifikan.

Penggunaan Pestisida Kimia Berlebihan

Pemakaian pestisida kimia secara terus-menerus dapat menimbulkan resistensi pada hama wereng. Selain itu, pestisida juga dapat membunuh musuh alami wereng, seperti laba-laba dan kepik predator, sehingga populasi wereng justru meningkat.

Pola Tanam yang Tidak Teratur

Lahan yang terus ditanami padi tanpa jeda tanam atau tanpa rotasi tanam akan menjadi habitat ideal bagi wereng. Selain itu, pola tanam yang tidak serempak di suatu wilayah juga dapat menyebabkan wereng mudah berpindah dari satu lahan ke lahan lain. Kondisi ini akan mempercepat penyebaran hama dan membuat pengendalian menjadi lebih sulit.

Kondisi Lingkungan yang Mendukung

Wereng sangat menyukai lingkungan dengan suhu hangat dan kelembapan tinggi, terutama pada sawah yang tergenang air. Kondisi ini memudahkan mereka berpindah dari satu tanaman ke tanaman lain dengan cepat.

Pemupukan yang Tidak Seimbang

Penggunaan pupuk nitrogen berlebihan akan membuat tanaman tumbuh terlalu rimbun dan lunak sehingga lebih disukai oleh wereng. Selain itu, kekurangan unsur hara lain seperti kalium juga dapat menurunkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama.

Kurangnya Pengelolaan Lahan yang Baik

Setelah panen, banyak petani meninggalkan sisa jerami atau gulma di lahan tanpa dibersihkan. Padahal, sisa-sisa tanaman tersebut bisa menjadi tempat persembunyian dan berkembang biaknya wereng.

Baca Juga: 4 Cara Menanam Bayam Hidroponik dengan Rockwool di Rumah

7 Cara Mengatasi Penyakit Wereng pada Padi

Mengatasi penyakit wereng pada padi memerlukan langkah yang tepat dan berkelanjutan agar tanaman tetap sehat dan produktif. Berikut beberapa cara efektif yang dapat Anda terapkan untuk menekan serangan wereng sekaligus menjaga kualitas hasil panen.

Gunakan Varietas Padi Tahan Wereng

Pilihlah varietas padi yang memiliki ketahanan tinggi terhadap serangan wereng. Cara ini menjadi langkah pencegahan awal agar tanaman tetap kuat meskipun terdapat populasi hama di sekitar lahan.

Lakukan Penanaman Serempak dan Rotasi Tanam

Menanam padi secara serempak dalam satu wilayah dapat memutus siklus hidup wereng. Langkah ini akan mengurangi peluang hama berpindah dan berkembang biak di lahan lain. Selain itu, melakukan rotasi tanam dengan tanaman lain juga dapat memutus siklus hidup wereng dan mengurangi risiko serangan berulang.

Atur jarak tanam dengan baik

Jarak tanam yang terlalu rapat dapat menciptakan lingkungan lembap yang disukai wereng. Dengan jarak tanam ideal, sirkulasi udara menjadi lebih baik dan pertumbuhan tanaman lebih optimal.

Pemanfaatan Musuh Alami

Lestarikan keberadaan predator alami, seperti laba-laba, kepik, dan kumbang yang memakan wereng. Pengendalian hayati ini akan membantu menjaga keseimbangan ekosistem lahan dan mengurangi kebutuhan pestisida.

Penggunaan Pestisida Secara Bijak

Jika populasi wereng sudah tinggi, gunakan pestisida yang direkomendasikan dengan dosis tepat dan sesuai anjuran. Sebaiknya gunakan pestisida alami agar hama tidak kebal, kemudian hindari penyemprotan berlebihan yang dapat membunuh musuh alami wereng.

Perbaiki Sistem Pengairan

Pastikan lahan tidak tergenang air terlalu lama karena kondisi tanah yang lembap dapat mempercepat perkembangan wereng. Pengairan yang baik juga akan membantu menjaga keseimbangan mikroorganisme alami di tanah.

Pemupukan yang Tepat

Dengan menerapkan pemupukan yang tepat, Anda dapat mencegah sekaligus mengatasi penyakit wereng pada padi. Untuk itu, Lakukan pemupukan secara teratur dan seimbang menggunakan rangkaian pupuk GDM, yang terdiri dari:

  • GDM Black BOS dan GDM SAME: Untuk memperbaiki kondisi tanah, meningkatkan kesuburan, dan meningkatkan aktivitas mikroba baik di dalam tanah.
  • Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Pangan Sayur (GDM Pangan): Untuk menutrisi tanaman padi mulai dari akar hingga daun agar lebih kuat melawan serangan hama.
  • Pupuk Organik Granule (POG) GDM: Untuk menjaga kesuburan tanah dan meningkatkan penyerapan nutrisi tanaman.


Panduan Pemakaian Rangkaian Pupuk GDM untuk Mengobati Wereng pada Padi

Untuk mengobati sekaligus mencegah serangan penyakit wereng pada padi, Anda perlu menggunakan pupuk yang tepat dan alami seperti Rangkaian pupuk GDM. Berikut panduan pemakaian rangkaian pupuk GDM untuk mengobati wereng pada satu hektare lahan padi yang bisa Anda lakukan sejak dini.

Perendaman Benih (0 HST)

Supaya tidak mudah terkena penyakit wereng pada padi, Anda harus melakukan pemupukan yang tepat sejak fase awal, yaitu dengan merendam bibit padi dalam larutan GDM Pangan selama 10 sampai 12 jam. Larutan ini dapat dibuat dengan mencampurkan 500 ml GDM Pangan ke dalam 10 liter air.

Pengolahan Tanah (-7 HST)

Sebelum menanam benih yang sudah disemai, pastikan untuk melakukan pemupukan seminggu sebelum penanaman, yaitu pada saat Anda melakukan pengolahan lahan. Mula-mula, semprotkan  5kg GDM Black BOS (dengan takaran 250 ml per tangki) secara merata pada tanah yang masih lembab atau basah. 

Kemudian, tebarkan 150 kg GDM SAME secara merata ke tanah yang sudah disemprot GDM Black BOS. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesuburan dan kualitas tanah agar akar bibit padi nantinya dapat lebih kuat dalam menghadapi serangan wereng.

Persemaian (7 HSS)

Benih padi yang sudah berumur 7 hari setelah semai dapat mulai dipupuk dengan menggunakan GDM Pangan sebanyak 0,5 liter. Caranya cukup mudah, Anda hanya perlu mencampurkan pupuk tersebut ke dalam satu tangki berisi air bersih, lalu semprotkan secara merata ke seluruh benih semaian.

Pemupukan I – III (10, 17, 21 HST)

Benih padi yang sudah dipindahkan ke lahan utama dapat mulai dipupuk pada hari ke 10, 17, dan 21 setelah penanaman dengan menggunakan 8 liter GDM Pangan. Untuk metodenya, cukup campurkan takaran 500 ml pupuk ke dalam 1 tangki, kemudian siramkan ke seluruh tanaman padi.

Pemupukan IV (30 HST)

Ketika tanaman padi sudah tepat berumur 30 HST, lakukan pemupukan ke empat dengan menggunakan 150 kg Pupuk Organik Granule (POG) dan 5 kg GDM Black BOS. Mula-mula, tebarkan POG terlebih dahulu secara merata, lalu semprotkan GDM Black BOS dengan takaran 250 ml per tangki secara merata ke bagian perakaran padi.

Pemupukan V (40 HST)

Setelah itu, lanjutkan pemupukan ke lima dengan menggunakan 8 liter GDM Pangan ketika tanaman padi sudah berumur 40 hari. Metodenya sama saja, yaitu cukup campurkan takaran 500 ml GDM Pangan ke dalam 1 tangki, kemudian siramkan ke seluruh tanaman padi.

Pemupukan VI (60 HST)

Untuk pemupukan ke enam, Anda dapat menggunakan 150 kg POG untuk satu hektare lahan. Caranya juga sama seperti sebelumnya, yaitu cukup dengan ditebarkan secara merata ke seluruh tanaman. Dengan cara pemupukan ini, Anda dapat mencegah sekaligus mengatasi atau mengobati penyakit wereng pada padi yang merugikan.

Baca Juga: 4 Cara Budidaya Ikan Nilem di Kolam Terpal agar Cepat Panen

Cegah & Obati Penyakit Wereng pada Padi dengan Rangkaian Pupuk GDM!

Cegah serangan wereng sebelum terlambat dengan perawatan menyeluruh menggunakan rangkaian pupuk GDM! Kandungan mikroorganisme aktif di dalamnya dapat membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap nutrisi, serta membuat tanaman padi lebih tangguh menghadapi serangan hama dan penyakit.

Kini saatnya Anda beralih ke solusi alami yang terbukti efektif menjaga produktivitas lahan padi. Dapatkan rangkaian pupuk GDM atau lakukan konsultasi GRATIS bersama tim ahli GDM sekarang juga hanya dengan KLIK BANNER di bawah ini!



author-avatar

About WAHYU NURWIJAYO, SP

Seorang profesional di Industri Pertanian dengan selalu menerapkan sistem keseimbangan ekologi agar budidaya pertanian berjalan efektif & efisien serta hasil produksi meningkat