
Blog
Penyakit Padi Blas: Ciri-ciri, Penyebab, & Cara Mengatasinya

Penyakit padi blas merupakan masalah serius yang bisa menyerang tanaman padi kapan saja tanpa tanda jelas. Masalah ini kerap tidak disadari, sehingga membuat hasil panen turun drastis setiap musim.
Awalnya memang terlihat ringan, tapi kalau dibiarkan, penyakit ini bisa menyebar sangat cepat dan luas. Tanaman yang terserang berat biasanya sulit pulih, bahkan bisa menyebabkan gagal panen secara menyeluruh.
Anda perlu tahu sejak awal bagaimana penyakit padi blas bisa tumbuh diam-diam dan merusak perlahan. Jangan tunggu sampai daun mengering semua, karena tindakan cepat bisa menyelamatkan hasil panen Anda.
Ciri-ciri Munculnya Penyakit Blas pada Padi
Kadang, tanda awal kerusakan tanaman tidak langsung terlihat, tapi efeknya bisa sangat merugikan. Berikut beberapa ciri penyakit padi blas yang perlu Anda ketahui:
- Bercak kecil berbentuk belah ketupat atau menyerupai mata ikan pada daun
- Bercak berwarna putih keabu-abuan atau kelabu di bagian tengah
- Bercak berwarna coklat atau coklat kemerahan di tepi daun
- Banyak daun mengering dan mati.
- Lingkaran kuning pucat di sekitar bercak.
- Bagian leher malai membusuk dan patah
- Bulir padi tidak terisi sempurna
- Ruas atau buku batang berubah warna menjadi coklat
Kondisi ini membuat tanaman tampak rusak akibat penyakit padi blas. Jika Anda menemukan beberapa tanda di atas, sebaiknya lakukan pengendalian agar tidak menghambat panen padi Anda.

8 Penyebab Munculnya Penyakit Padi Blas
Banyak petani mengira penyakit ini muncul secara tiba-tiba, padahal penyebabnya saling berkaitan. Dengan memahami sumber masalahnya, Anda bisa lebih siap mencegah penyakit blas padi sejak awal.
Serangan Jamur
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea atau Magnaporthe oryzae yang menyerang jaringan tanaman. Jamur berkembang di daun, batang, hingga malai, lalu menyebabkan kerusakan serius pada tanaman padi.
Penyebaran Spora
Spora jamur dapat terbawa angin, hujan, atau benih yang terinfeksi sehingga menyebar sangat cepat. Benih yang tidak disterilkan menjadi sumber utama penyebaran penyakit padi blas antar lahan.
Kelembapan Tinggi
Lingkungan yang lembap membuat jamur lebih mudah tumbuh dan memperbanyak diri di permukaan daun. Daun yang sering basah atau terkena embun terlalu lama akan lebih rentan terinfeksi.
Jarak Tanam yang Rapat
Tanaman yang ditanam terlalu rapat menghambat sirkulasi udara dan meningkatkan kelembapan. Kondisi ini menjadi tempat ideal bagi jamur penyebab penyakit blas padi untuk berkembang biak.
Baca Juga: Penyakit Wereng pada Padi: Ciri-ciri, Penyebab, & Cara Mengatasinya
Nitrogen Berlebihan
Kelebihan nitrogen membuat daun lebih lunak dan lembap sehingga mudah diserang jamur. Gunakan dosis pupuk yang sesuai agar tanaman tidak terlalu rentan terhadap infeksi.
Varietas Padi Rentan Terinfeksi
Beberapa varietas padi tidak memiliki ketahanan terhadap jamur blas dan mudah terinfeksi. Pilih varietas unggul yang tahan penyakit agar risiko serangan bisa diminimalkan.
Gulma di Sekitar Lahan Padi
Gulma sering menjadi tempat hidup jamur dan sumber penyebaran penyakit ke tanaman padi. Membersihkan gulma secara rutin dapat mencegah jamur berkembang di sekitar tanaman.
Perubahan Suhu Ekstrem
Perbedaan suhu antara siang dan malam dapat mempercepat pertumbuhan jamur penyebab blas. Hal ini terutama sering terjadi pada padi gogo yang tumbuh di lingkungan tidak stabil.
4 Cara Mengatasi Penyakit Blas pada Padi
Ketika penyakit padi blas mulai menyerang, langkah cepat dan tepat menjadi kunci penyelamatan hasil panen Anda. Dengan pengelolaan yang benar, penyakit ini dapat dikendalikan tanpa menurunkan produktivitas secara signifikan.
Gunakan Varietas Tahan dan Rotasi Tanaman
Pilih varietas padi yang sudah terbukti tahan terhadap penyakit padi blas, seperti Inpari 21, Inpari 22, atau Inpari 32. Varietas ini memiliki daya tahan lebih kuat terhadap jamur penyebab blas yang mudah menyebar.
Selain itu, lakukan rotasi tanaman dengan jenis non-padi untuk memutus siklus hidup patogen di lahan. Cara ini efektif menjaga tanah tetap sehat dan mengurangi risiko infeksi berulang.
Atur Jarak Tanam dan Tata Air Secara Tepat
Jarak tanam yang tidak terlalu rapat membantu sirkulasi udara lebih baik dan mengurangi kelembapan daun. Kondisi yang terlalu lembap bisa mempercepat perkembangan jamur penyebab penyakit padi blas.
Pastikan sistem irigasi diatur dengan baik agar tidak terjadi genangan air berlebihan. Pengelolaan air yang tepat akan membantu menjaga kondisi tanaman tetap optimal dan tidak mudah terserang penyakit.
Baca Juga: 5 Penyebab Penyakit Antraknosa pada Kakao & Cara Mengatasinya
Terapkan Sanitasi Lahan Setelah Panen
Setelah panen, Anda perlu membersihkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi agar jamur tidak berkembang lagi di musim tanam berikutnya. Lahan yang bersih akan meminimalkan sumber penyebaran penyakit.
Pembakaran atau pengomposan sisa tanaman bisa menjadi cara efektif untuk menghilangkan sumber inokulum. Langkah sederhana ini sering kali diabaikan, padahal sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit di lahan Anda.
Lakukan Pemupukan Seimbang Dengan Produk GDM
Pemupukan yang tidak seimbang, terutama nitrogen berlebih, dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap serangan penyakit padi blas. Untuk hasil maksimal, gunakan rangkaian produk GDM seperti GDM Black Bos, GDM SaMe, dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan yang membantu menyeimbangkan nutrisi tanah serta memperkuat ketahanan tanaman.
Produk-produk ini juga mendukung pertumbuhan akar dan batang yang lebih kuat. Dengan pemupukan berimbang, tanaman Anda akan lebih sehat dan tahan terhadap berbagai penyakit.
Panduan Pemakaian Rangkaian Pupuk GDM untuk Mengatasi Penyakit Blas pada Padi
Menghadapi penyakit padi blas tidak hanya soal perawatan daun, tetapi bagaimana memperkuat tanaman sejak awal. Dengan penggunaan pupuk GDM yang tepat waktu dan dosis sesuai anjuran, Anda bisa menjaga padi tetap sehat dan produktif.
Perendaman Benih
Pada tahap perendaman benih padi, gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan dengan perbandingan 1:20. Campurkan 500 ml pupuk ke dalam 10 liter air dan rendam benih selama 10–12 jam agar bibit lebih kuat terhadap serangan jamur.
Pengolahan Tanah
Selanjutnya, 7 hari sebelum padi ditanam, aplikasikan GDM Black Bos sebanyak 5 kg dan GDM SAME 150 kg per hektar. Larutkan 250 ml (1 gelas air mineral) Black Bos per tangki, lalu semprotkan pada tanah lembap agar mikroba tanah aktif dan siap mendukung pertumbuhan akar.
Persemaian
Pada fase ini, gunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 0,5 liter per hektar. Semprotkan 500 ml (setara 2 gelas takar) per tangki secara merata agar bibit tumbuh seragam dan tidak mudah terserang penyakit.
Pemupukan I
Memasuki usia 10 Hari Setelah Tanam (HST), berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 8 liter per hektar. Larutkan 500 ml pupuk per tangki dan semprotkan merata ke seluruh tanaman untuk memperkuat jaringan daun.
Pemupukan II
Memasuki usia 17 HST, aplikasikan kembali Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan dengan dosis yang sama, yakni 8 liter per hektar. Langkah ini penting untuk membantu tanaman lebih tahan terhadap serangan penyakit padi blas yang sering muncul di fase awal pertumbuhan.
Pemupukan III
Kemudian setelah 21 HST), berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 8 liter per hektar. Gunakan 500 ml per tangki dan semprotkan secara merata untuk menjaga daun tetap hijau serta mencegah gejala penyakit padi blas.
Pemupukan IV
Selanjutnya di usia 30 HST (pemupukan IV), gunakan kombinasi POG 150 kg dan GDM Black Bos 5 kg per hektar. Larutkan satu gelas Black Bos per tangki air, lalu semprotkan di sekitar perakaran agar nutrisi terserap optimal.
Pemupukan V
Tahap pemupukan kelima yaitu dilakukan saat usia 40 HST, berikan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan sebanyak 8 liter per hektar. Gunakan 500 ml per tangki dan semprotkan rata ke seluruh tanaman untuk menjaga pertumbuhan batang dan daun tetap kuat.
Pemupukan VI
Terakhir, pada usia 60 HST, gunakan POG sebanyak 150 kg per hektar. Tebarkan merata di lahan untuk menjaga kesuburan tanah dan mendukung pengisian bulir padi agar hasil panen maksimal.
Segera Obati & Cegah Penyakit Blas pada Padi dengan Rangkaian Pupuk GDM!
Menjaga padi tetap sehat bukan sekadar rutinitas, tapi investasi untuk hasil panen yang maksimal. Dengan dukungan rangkaian produk GDM, penyakit padi blas bisa dikendalikan sekaligus menutrisi tanaman dari akar hingga bulir.
Kandungan alami dan mikroba baiknya bantu memperkuat ketahanan padi tanpa perlu khawatir efek samping kimia. Yuk, klik banner di bawah dan konsultasikan langsung kebutuhan lahan Anda bersama tim ahli GDM!




























