Perikanan

Panduan Cara Budidaya Ikan Nila Bioflok Secara Lengkap

Selain memiliki prospek yang bagus untuk dikembangkan, budidaya ikan nila bioflok saat ini mulai banyak dicoba dan dikembangkan.

Mengapa begitu? ikan nila menjadi komoditas yang memiliki banyak potensi dan permintaan. Penggunaan kolam bioflok menjadi salah satu alternatif agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Maka dari itu, Jika Anda ingin mencoba membudidayakan ikan nila dengan sistem bioflok harus memahami kualitas budidaya secara bioflok.

Ikan nila merupakan jenis ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Ikan nila merupakan jenis ikan untuk konsumsi dan hidup di air tawar. Ikan ini cenderung sangat mudah dikembangbiakkan serta sangat mudah dipasarkan karena merupakan salah satu jenis iklan yang paling sering dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat.

Dengan teknik budidaya yang sangat mudah, serta pemasarannya yang cukup luas, sehingga budidaya ikan nila sangat layak dilakukan, baik skala rumah tangga maupun skala besar atau perusahaan.

Apa Itu Bioflok?

Bioflok sendiri berasal dari kata bios yang artinya “kehidupan” dan flok “gumpalan”. Jadi bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme (bakteri, jamur, algae, protozoa, cacing dll), yang tergabung dalam gumpalan (floc). Bioflok dapat terbentuk jika ada 4 komponen yaitu sumber karbon, bahan organik dari sisa pakan dan kotoran ikan, bakteri pengurai dan ketersediaan oksigen.

Terbentuknya bioflok terjadi melalui pengadukan bahan organik oleh aerasi supaya terlarut dalam kolam air untuk merangsang perkembangan bakteri heterotrof aerobik (kondisi cukup oksigen) menempel pada partikel organik, menguraikan bahan organik (mengambil C-organik), selanjutnya menyerap mineral seperti ammonia, fosfat dan nutrient lain dalam air.

Sehingga bakteri yang menguntungkan akan berkembang biak dengan baik. Bakteri-bakteri ini akan membentuk konsorsium dan terjadi pembentukan flok. Hasilnya kualitas air menjadi lebih baik dan bahan organik didaur ulang menjadi flok yang dapat dimakan oleh ikan.

Manfaat dan Keunggulan Budidaya Ikan Nila Bioflok

keunggulan budidaya nila bioflok
  1. Survival rate 90 %, ikan lebih tahan hidup.
  2. FCR 1,03, artinya untuk menghasilkan 1kg ikan butuh 1,03 Kg pakan. ini karena kotoran diubah lagi menjadi pakan. Teknik lain FCR mencapai 1,5.
  3. Tebarannya 100 ekor / M3 artinya hanya butuh lahan sempit untuk memulai budidaya ikan. Ini bisa 10 kali lipat dari kolam biasa.
  4. Lebih cepat besar
  5. waktu peliharaan singkat, hanya 4-6 bulan
  6. Tidak perlu repot sering ganti air
  7. Tidak bau karena kotoran ikan didaur ulang untuk jadi pakan oleh bakteri baik
  8. Hasil panen dan keuntungan lebih banyak.
  9. Hemat pakan, karena penyerapan pakan lebih baik.
  10. Hemat lahan, karena padat tebar lebih banyak dan membutuhkan cahaya matahari yang minim
  11. Limbah dan kotoran lebih sedikit, sehingga menjadi lebih ramah lingkungan.
  12. Kondisi air lebih sehat karena cukup oksigen, serta sisa pakan dan bahan organik lain dimanfaatkan sebagai hara pembentuk flok bakteri.

Cara Budidaya Ikan Nila Sistem Bioflok

Langkah budidaya ikan nila dengan system bioflok yang bisa Anda terapkan secara mudah dengan penjelasan berikut ini:

1. Pembuatan Bioflok

Cara membuat kolam bundar bioflok sebenarnya tidaklah sulit. Utamanya jika kolam yang dulur gunakan adalah kolam terpal.

kolam bioflok ikan nila

Untuk itu, berikut ini adalah cara membuat kolam bundar bioflok:

  1. Potong besi anyaman dengan panjang yang disesuaikan dengan besaran kolam. Ukuran yang optimal untuk kolam bundar adalah kolam bundar berdiameter 2 m.
  2. Kaitkan antar besi anyaman menggunakan cincin besi.
  3. Ikat dengan kawat untuk mengunci besi anyaman yang sudah dirangkai. Kemudian bentuk hingga menyerupai bentuk lingkaran.
  4. Potong terpal sesuai ukuran dan bentuk kolam yang diinginkan.
  5. Jahit potongan terpal sesuai rangka kolam.
  6. Lanjutkan dengan mengelem/seal agar kolam tidak bocor.

Akan lebih praktis lagi jika dulur sekalian membeli kolam bundar yang full set sehingga tinggal merangkai saja. Ukuran kolampun bisa menyesuaikan luas lahan yang dimiliki.

Setelah konstruksi kolam selesai, maka langkah selanjutnya adalah pemasangan beberapa peralatan. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut:

2. Pemasangan Peralatan Bioflok

Pemasangan beberapa peralatan pada kolam bioflok inilah yang membedakan kolam bundar bioflok dan yang konvensional.

Dengan pemasangan beberapa peralatan sederhana ini, maka proses budidaya ikan menjadi lebih mudah, efektif dan efisien.

Berikut ini adalah beberapa peralatan yang perlu Anda pasang.

  1. Selang aerator.
  2. Filter saluran pemasukan
  3. Pipa pembuangan.
  4. Pompa.
  5. Blower 100 watt untuk 6 unit kolam bundar.

Alat-alat ini dipasang disetiap kolam, untuk mengetahui kekekuatan arus air, beserta kemampuan pengadukannya.

Dengan menggunakan alat-alat tersebut, arah pengadukannya dibuat melingkar. Sehingga endapan hanya terdapat dibagian tengan kolam.

Endapan yang terkumpul ditengah kolam tersebut terus diaduk, sehingga bahan-bahan organik yang terdapat didalamnya dapat terurai secara aerobik.

Sehingga oksigen terlarut (DO) dapat meningkat, sedangkan gas karbondioksida dapat terbuang sempurna.

Selain meningkatkan oksigen terlarut (DO) dan menurunkan karbondioksida (CO), penggunaan alat-alat tambahan ini juga dapat mengurangi penurunan pH dan alkalinitas air.

Serta menjaga flok untuk tetap tersuspensi didalam air.

Dengan begitu, bakteri baik dan ikan di dalam kolam dapat hidup dengan lebih nyaman, tidak stress dan angka kematian menjadi lebih rendah.

3. Persiapan Air Kolam Bioflok

Selain melakukan persiapan kolam bioflok, anda juga perlu melakukan persiapan air pada kolam bioflok secara tepat. Dengan menggunakan sistem bioflok, diharapkan perkembangan mikroba di dalam kolam dapat didominasi oleh baktri menguntungkan.

Kualitas air dalam kolam bioflok adalah penentu budidaya nila menjadi sukses, salah satunya dengan menggunakan GDM SaMe Granule Bio Organic, GDM Black BOS, dan juga Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.

suplemen ikan

Berikut ini jenis bakteri yang terkandung didalam masing-masing produk GDM Organik:

  1. GDM SaMe Granule Bio Organic mengandung bakteri yang diantaranya Bacillus pumillus, Pseudomonas alcaligenes, Bacillus subtilis, Streptomyces sp. Lactobacillus sp. dan Bacillus sp
  2. GDM Black BOS mengandung bakteri yang diantaranya Bacillus subtilis, Micrococcus roseus, Pseudomonas alcaligenes, Pseudomonas stutzeri
  3. Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan mengandung bakteri menguntungkan yang sangat dibutuhkan dalam sistem bioflok. Produk ini mengandung beberapa jenis bakteri, seperti Pseudomonas alcaligenes, Micrococcus roseus, Bacillus brevis, Bacillus pumillus, dan Bacillus mycoides.

Berikut langkah persiapan air kolam bioflok:

GDM Blackbos dan SaMe
  1. Isi air hingga 75-80% isi kolam.
  2. Taburkan 50 gram GDM SaMe Granule Bio Organic/m2 kedalam kolam.
  3. Masukkan 6 gram GDM Black BOS/m³ ke dalam wadah ember kecil, kemudian aduk hingga larut.
  4. Tuangkan larutan GDM Black BOS tersebut kedalam kolam secara merata keseluruh bagian air kolam.
  5. Diamkan air kolam selama beberapa hari, atau sekitar 7 hari sebelum tebar.

Nah, itu adalah proses persiapan air kolam sekaligus penambahan mikroba dalam budidaya nila bioflok.

4. Padat Tebar Nila Bioflok

padat tebar bibit ikan nila

Pada tahapan tebar padat nila bioflok memang berbeda dengan nila yang dibudidayakan di kolam konvensional. Fungsional kolam bioflok yang memiliki instalasi, untuk mengubah penumpukan bahan organik berbahaya di dasar kolam menjadi makanan bagi bakteri pembentuk flok. Dengan begitu, padat tebar nila bioflok bisa lebih banyak dibandingkan dengan kolam nila konvensional.

  • Keuntungan lain penerapan sistem bioflok pada budidaya nila adalah nilai Feed Convertion Ratio (FCR) mencapai 1,03. Penjelasannya adalah 1,03 kg pakan dapat menghasilkan 1 kg ikan nila pada masa panen.
  • Selain itu, peningkatan padat tebar ikan 10 hingga 15 kali lipat dibanding sistem budidaya biasa. Pada budidaya biasa kepadatan ikan hanya 10 ekor/m3, sedangkan pada budidaya bioflok mencapai 100 hingga 150 ekor/m³.
  • Hal tersebut tentu meningkatkan produktivitas hingga 25-30 kg/m³ atau sekitar 12-15 kali lipat jika dibandingkan sistem konvensional yang hanya 2 kg/m³.

Ikan nila yang dipanen pun memiliki ukuran lebih besar dan gemuk karena pencernaan pakan yang lebih optimal. Struktur daging nila juga lebih baik dan banyak, serta minim kadar air.

5. Penebaran Benih Nila

Sebelum melakukan penebaran benih ikan nila, anda perlu tahu kriteria dalam memilih benih ikan nila untuk tujuan pembesaran yang tepat seperti:

  • Memilih benih nila dari pihak pembenihan ikan nila tersertifikasi. Sebab nila yang didapat umumnya menjual benih nila yang berkualitas
  • Memilih benih nila unggul yang tidak cacat, sehat dan bebas dari bibit penyakit.
  • Benih dengan warna mengkilat  dengan ukuran kurang lebih 2-3 jari.
  • Pastikan benih memiliki warna yang sama dan setiap bibit memiliki berat kurang lebih 30 gram.
  • Lebih bagus benih nila monosex (mayoritas berkelamin jantan).

Berikut adalah cara penebaran benih nila:

suplemen ikan
  • Pilih proses penebaran benih pada pagi hari atau sore hari.
  • Lakukan penyesuaian media (aklimatisasi) yang cukup agar benih nila tidak stress karena perbedaan kualitas media (air).
  • Anda bisa mensuci-hamakan benih nila dari berbagai jenis bibit hama penyakit. Dengan cara melarutkan 6 ml Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan kedalam ember/bak, kemudian aduk hingga merata.
  • Penuhi ember/bak dengan air kolam dan tunggu lagi selama 5 menit, proses ini dilakukan agar ikan nila tidak stress.
  • Sebarkan benih dengan perlahan ke dalam kolam terpal.

Anda bisa menebar benih nila sebanyak-banyaknya di sebuah kolam, tetapi akan lebih baik jika kamu memberi batas maksimum 100 ikan untuk setiap kolam.

6. Pemberian Pakan Ikan Nila

pemberian pakan ikan nila

Dalam pemberian makan ikan nila diberikan setiap hari dengan komposisi makanan alami dan juga makanan tambahan. Makanan ikan nila bisa terdiri dari dedak, ampas kelapa, pelet dan juga sisa-sisa makanan dapur. Untuk lebih mengoptimalkan perkembangbiakan nila, kami menyarankan anda menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan untuk dicampurkan dengan pakan nila.

Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan merupakan suplemen organik cair yang mengandung unsur mineral yang dibutuhkan ikan dan udang serta bakteri apatogen yang sangat menguntungkan bagi pertumbuhan berbagai jenis ikan.

Cara menggunakannya dengan menyemprotkan atau menyiramkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan secara merata ke kolam bioflok sebanyak 6 ml. Biasanya selain dengan menggunakan pakan pelet, pemberian pakan dilakukan sebagai berikut:

  • Protein 20 – 30%
  • Lemak 70% (maksimal)
  • Karbohidrat 63 – 73%.
  • Pakanya berupa hijau-hijauan diantaranya adalah :
    – Kaliandra
    – Kalikina atau kecubung;
    – Kipat
    – Kihujan
  • Gunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan sebanyak 10 ml/kg setiap hari pada pakan ikan.

7. Pemberian Probiotik Ikan Nila

Pemberian suplemen tambahan ke ikan nila dapat memberikan banyak manfaat untuk bubidaya ikan nila. Antara lain adalah memperbaiki kualitas air kolam, meningkatkan jumlah dan jenis plankton, menjadikan ikan nila lebih cepat besar, lebih sehat dan tahan terhadap serangan hama penyakit.

probiotik ikan nila

Berikut cara pengaplikasian suplemen tambahan dengan menggunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan:

  1. Ambil air dalam ember kecil.
  1. Tuangkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dengan dosis 6 ml/m2.
  2. Aduk hingga homogen.
  3. Siramkan secara merata larutan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan tersebut ke seluruh kolam secara merata.
  4. Mengaplikasikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan setiap 10 hari sekali.

Setelah mengetahui beberapa hal penting yang dibahas mengenai pemberian pakan pada ikan nila bioflok, tidak lengkap rasanya jika tidak mengetahui tahapan pemeliharaan yang tepat.

8. Cara Pemeliharaan Ikan Nila Bioflok

a. Penggantian Air

Sistem budidaya menggunakan kolam bioflok berbeda dengan kolam atau aquarium pada umumnya. Air di kolam bioflok biasanya mudah kotor itu karena tidak diaduk secara terus menerus agar kandungan ammonia di air terlepas. Berikut tips agar kolam bioflok tidak mudah kotor:

  1. Penggantian air kolam 10 hari sekali atau tergantung pada seberapa kotor air kolam.
  2. Kemudian lakukan pengaplikasian Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan setiap setelah mengganti air.
  3. Kurangi jumlah volume sebanyak ⅓ hingga ½.
  4. Selanjutnya tambah dengan air bersih seperti semula dan aplikasikan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan.

b. Pemantauan Hama dan Penyakit

Pada situasi normal penyakit ikan nila tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun bila budidaya ikan nila sudah dilakukan secara intensif dan massal, resiko serangan penyakit harus diwaspadai.

Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pengolahan dasar kolam seperti melakukan pengeringan, pengapuran, dan pemupukan. Kemudian memasang filter atau saringan pada pintu masuk air, lakukan pemberantasan hama secara mekanis, dan mengurangi kepadatan ikan.

Bagaimana nih dulur? Tertarik untuk mencoba budidaya ikan Nila sendiri? Kebetulan nih, GDM sebentar lagi akan mengadakan pelatihan budidaya ikan Nila bioflok. Yang bisa dulur ikuti dengan mengklik gambar dibawah ini

Yuk bersama sama ramaikan pelatihan budidaya ikan Nila bioflok bersama GDM. Ada banyak sekali hal yang bisa dulur pelajari dalam pelatihan tersebut. Mulai dari pemilihan benih Nila yang tepat, pengobatan ikan Nila dari penyakit, hingga proses panen ikan Nila yang tepat. Tunggu apa lagi? Klik link berikut ini untuk daftar pelatihan Nila bioflok bersama GDM.

Panen Ikan Nila

Waktu yang diperlukan budidaya ikan nila bioflok mulai dari penebaran hingga panen mengacu pada kebutuhan pasar. umumnya pemanenan ikan nila selama 4 – 6 bulan. Ikan nila yang berusia 4 – 6 bulan pemeliharaan akan memiliki berat bervariasi, antara 400 – 600 gram/ekor.

Bila ikan dipanen secara keseluruhan, maka kolam dikeringkan sama sekali. Akan tetapi apabila tidak memanen sekaligus maka hanya sebagian air yang dibuang.

Penggunaan system bioflok untuk ikan budidaya memang saat ini lagi marak, hal ini yang perlu Anda coba utamanya untuk para pemula untuk membudidayakan ikan nila dengan metode ini. Salah satu hal yang perlu dikembangkan bagi para peternak ikan nila, Anda juga bisa berkonsultasi dengan tim ahli perikanan kami secara GRATIS melalui tombol dibawah ini:

author-avatar

About Dyah Sunaring Fitri, S. Pi

Spesialis dibidang Aquaculture parasit dan penyakit pada ikan & udang.

3 thoughts on “Panduan Cara Budidaya Ikan Nila Bioflok Secara Lengkap

  1. Wandi berkata:

    Terima kasih atas penjelasan mengenai budidaya ikan nila metode bioflok, sudah memberikan gambaran sederhana mengenai budidayanya.

    1. GDM Info berkata:

      Sama sama pak Wandi

      1. Syukri berkata:

        Maaf pak mengganggu waktunya,
        Saya sedang belajar ternak ikan nila bioflok, saya ingin bertanya, berapa takaran pakan ikan untuk ukuran ikannya 6 cm pak,?
        Terimakasih pak

Comments are closed.