Salah satu komoditas yang memiliki harga jual dan permintaan relatif stabil yaitu bawang merah. Beberapa orang yang ingin memulai agribisnis yang satu ini, tentu saja ingin tahu cara menanam bawang merah.
Lalu apa saja yang membuat bawang merah bisa tumbuh sehat dan subur? tentu saja ditentukan dari teknis budidayanya. Selain itu budidaya bawang merah di lahan sawah bagi pemula memerlukan teknis dan juga perawatan yang sesuai.
Meskipun beberapa daerah membudidayakan bawang merah dalam skala besar, tentu saja untuk pemula yang ingin terjun dalam agribisnis bawang merah haruslah memahami teknis serta prospek bisnis bawang merah. Berikut ulasan lengkap mengenai potensi bisnis budidaya bawang merah:
Potensi Budidaya Bawang Merah
Bagi sebagian orang, budidaya bawang merah menjadi prospek yang menguntungkan. Hal ini ditentukan dengan permintaan bawang merah yang tidak pernah surut.
Selain dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan komoditas pokok pasar, bawang merah juga memiliki potensi untuk diolah dengan berbagai olahan yang memiliki nilai jual tinggi.
Membudidayakan bawang merah memiliki pangsa pasar yang luas dan terus dibutuhkan. Menjadi bahan pokok yang dibutuhkan untuk berbagai macam kuliner atau masakan. Perlunya teknis budidaya bawang merah yang tepat, selain itu bawang merah juga bisa dijual dengan grade yang berbeda-beda.
Beberapa pasar modern menjual bawang merah dengan grade A atau ukuran maupun bentuk yang lebih besar. Sedangkan untuk beberapa grade dijual ke pasar tradisional. Sebelum terjun ke dalam agribisnis budidaya bawang merah tentu Anda harus memahami syarat tumbuhnya, agar sesuai dengan daerah budidaya Anda.
Ingin mendapatkan kualitas tanaman bawang merah lebih sehat, salah satu petani organik yang membudidayakan bawang merah di lahan berpasir dan cenderung kering. Hasilnya? Anda bisa melihat kualitas hasil panennya berikut ini:
Syarat Tumbuh Bawang Merah
Beberapa syarat tumbuh tanaman bawang merah agar optimal dan kualitas umbi yang dihasilkan lebih besar, berikut penjelasan lengkapnya:
A. Iklim
Sebagai salah satu jenis komoditas unggulan Indonesia, bawang merah sangat cocok dibudidayakan di iklim tropis. Dengan suhu udara berkisar antara 25oC-32oC dan penyinaran matahari 75%.
B. Kelembaban Udara
Tanaman bawang merah membutuhkan kelembaban yang cukup tinggi 50%-70%. Oleh sebab itulah, pembudidayaan bawang merah pada musim kemarau yang sangat kering sangatlah mempengaruhi produktivitasnya.
C. pH Tanah
Tanah atau media budidaya bawang merah haruslah kaya dengan bahan organik, gembur dan juga subur. Sedangkan pH tanah yang dibutuhkan adalah tanah yang agak asam dengan pH 5,6-6,5.
D. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat tentu mempengaruhi iklim makro dan mikro bawang merah. Oleh sebab itu, disarankan untuk membudidayakan bawang merah pada rentang ketinggian tempat antara 0-1000 mdpl.
Cara Menanam Bawang Merah
Agar budidaya bawang merah Anda berhasil maka Anda dapat mengikuti cara menanam bawang merah berikut ini. Di bawah ini adalah cara tanam mulai dari bibit hingga panen yang bisa Anda terapkan:
1. Pemilihan Lokasi Budidaya Bawang Merah
A. Dekat Sumber Air
Budidaya bawang merah di musim kemarau bisa dilakukan asalkan kebutuhan air terpenuhi. Sehingga seyogyanya memilih areal sawah yang dekat dengan sumber air dan punya sistem irigasi yang baik.
B. Lahan yang Tidak Disarankan
Budidaya bawang merah bisa dilakukan pada lahan bekas tanaman terong atau setelah panen padi. Rotasi tanam pada areal sawah seperti ini akan memaksimalkan hasil panen bawang merah.
Terdapat lahan yang tidak disarankan untuk budidaya bawang merah yaitu pada lahan bekas tanaman terung-terungan. Selain itu, juga tidak disarankan menanam bawang merah di areal sawah bekas tanaman tomat, cabai, kentang dan sejenisnya.
C. Bukan Daerah Endemik
Lahan budidaya bawang merah yang dipilih bukanlah daerah yang endemik penyakit-penyakit yang sangat berbahaya bagi keberhasilan budidaya bawang merah. Salah satu jenis penyakit yang cukup berbahaya adalah penyakit layu bakteri dan layu fusarium akibat jamur fusarium.
D. Lahan yang Disarankan
Budidaya bawang merah biasanya dilakukan dua kali dalam setahun, salah satunya setelah tanam padi. Hal ini karena cuaca yang mendukung serta rotasi tanam akan berdampak baik bagi kesuburan tanah.
2. Pemilihan Jenis Lahan Usaha
Selain memahami syarat tumbuh dan pemilihan lokasi, Anda juga harus memperhatikan jenis lahan usaha yang Anda gunakan.
Sebab, jenis lahan usaha ini menentukan teknik budidaya dan perawatan yang disarankan. Berikut ini jenis lahan usaha yang dapat Anda pilih:
A. Lahan Irigasi Dataran Tinggi atau Rendah
Buat bedengan dengan lebar 1-1,2 meter, dengan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan.
Disarankan untuk mengatur jarak jarak antar bedengan seluas 20-30 cm, dan parit dengan kedalaman 20-30 cm.
B. Lahan Sawah Dataran Tinggi Atau Rendah
Lahan sawah di dataran rendah bisa dengan membuat bedengan diselingi parit. Jika tanah pada lahan ini cenderung liat dan mengandung pasir sesuai, Anda bisa menggunakan mekanisasi quick cakar baja mini.
C. Jenis Tanah
Seperti yang Anda ketahui, ada banyak yang harus diperhatikan ketika ingin membudidayakan bawang merah. Salah satunya adalah jenis tanah. Berikut ini adalah beberapa jenis tanah yang baik untuk menanam bawang merah di musim kemarau:
- Latosol Coklat
Struktur tanah untuk menanam bawang merah haruslah gembur, dengan pH 4,5-6,5. Tanah juga harus subur, mengandung unsur hara yang tinggi dan memiliki daya serap air baik.
- Asosiasi Latosol-Andisol
Asosiasi latosol-andisol tersebut memberikan komposisi tanah yang subur, gembur dan kaya unsur hara. Dengan begitu, jenis tanah ini baik dan sesuai untuk mendukung budidaya bawang merah.
- Andisol
Tanah andisol memiliki sifat kandungan bahan organik yang tinggi, bobot isi rendah, daya menahan air tinggi, total porositas tinggi, dan tanahnya gembur. Oleh sebab itulah jenis tanah tersebut sangat cocok untuk budidaya bawang merah.
- Aluvial
Jenis tanah aluvial ini terbentuk dari endapan lumpur dan pasir halus pada top soil yang mengalami erosi tanah. Tanah ini banyak terdapat di dataran rendah, sekitar daerah aliran sungai, dan rawa yang memiliki kandungan zat hara tinggi.
3. Persiapan Lahan Budidaya Bawang Merah
Setelah memahami berbagai syarat tumbuh bawang merah, kini saatnya untuk melakukan persiapan dan pengolahan tanah.
Berikut ini beberapa upaya persiapan lahan dan pengolahan tanah yang perlu Anda lakukan sebelum menanam bawang merah :
A. Pembersihan Dan Penggemburan
- Sebelum Anda melakukan perlakuan terhadap tanah, lakukan dulu pembersihan tanah dari gulma, sisa-sisa bagian tanaman pada musim tanam sebelumnya, memastikan tidak ada bahan tertentu yang dapat membawa/menyimpan penyakit.
- Selanjutnya, lakukan pengolahan tanah dengan cara menggemburkan tanah. Penggemburan dapat dilakukan secara mekanis dengan membajak menggunakan traktor atau dicangkul secara manual.
- Selain untuk menggemburkan tanah, pembajakan tanah ini juga untuk menghilangkan penyakit tular tanah yang dapat menyerang tanaman.
B. Pembuatan Bedengan
- Setelah tanah gembur, kini saatnya Anda membuat bedengan dengan lebar 1,0-1,2 meter dan panjang yang telah disesuaikan.
- Setelah membuat bedengan, disarankan juga untuk membuat parit dengan kedalaman 20-30 cm.
C. Pemupukan Dasar
Pemupukan dasar adalah langkah awal untuk mempersiapkan tanah sebagai media tanam sebelum menanam bawang merah.
Disarankan untuk menggunakan produk organik untuk pemupukan dasar agar bisa menjaga kesuburan dan kelestarian lingkungan.
Salah satu pupuk dasar bawang merah yang bisa Anda coba adalah produk GDM Organik.
Berikut ini cara pengaplikasian pupuk organik GDM pada saat pemupukan dasar bawang merah:
- Pada usia 10 hari sebelum tanam, aplikasikan GDM SaMe Granule Bio Organik dengan menebar secara merata di bedengan yang sudah disiapkan. Aplikasikan hingga memenuhi dosis 150 kg/ha.
- Selanjutnya, aplikasikan GDM Black BOS dengan cara mencampurkan 1 gelas air mineral GDM Black BOS kedalam tangki semprot, kemudian semprotkan ke seluruh bagian bedengan hingga lembab/basah. Lakukan penyemprotan hingga memenuhi dosis 5 kg/ha.
D. Pemasangan Mulsa
Memasang plastik mulsa ini diterapkan untuk menyelimuti tanah bedengan. Tujuan pemasangan mulsa pada budidaya bawang merah ini adalah:
- Untuk menjaga kelembaban tanah
- Melindungi permukaan tanah
- Menghalangi pertumbuhan gulma.
4. Cara Memilih Bibit Bawang Merah
Untuk memaksimalkan kualitas budidaya bawang merah, pemilihan bibit harus memenuhi kriteria antara lain:
A. Umbi Bibit
Umbi bibit adalah salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya Anda yang paling penting. Salah satu ciri umbi bibit yang baik adalah:
- Berasal dari pertanaman yang sehat dan cukup tua.
- Sudah cukup tua (sudah ditanam dengan umur lebih dari 2,5-4 bulan).
- Berukuran sedang, sehat, keras dan permukaan kulit luarnya licin/ mengkilap.
B. Berasal Dari Varietas Unggul
Saat ini, untuk bersaing dengan bawang merah impor, Anda bisa memilih bibit bawang merah yang berasal dari varietas unggul dan bisa menghasilkan hasil panen yang maksimal dan berkualitas baik.
Varietas bawang merah unggul yang bisa Anda coba adalah sembrani, trisula, pancasona, dan maja.
C. Kemampuan Tumbuh
Kemampuan tumbuh pada benih/bibit yang Anda gunakan harus lebih dari 80%.
Untuk mengetahuinya bisa dilihat dari kondisi fisik umbi yang sehat, lama penyimpanan, dan kondisi pangkal tunas.
D. Kondisi Bibit
Salah satu cara mengetahui bibit bawang merah yang baik dapat dilihat secara kasat mata pada tampilan fisiknya. Bibit harus tampak segar, kekar dan tidak cacat.
Secara fisik, bibit bawang merah yang baik adalah tampak segar, sehat, dan bebas dari bawaan penyakit, seperti penyakit fusarium.
E. Ukuran Umbi Bawang Merah
Besar:
- Umbi bawang merah yang digolongkan dalam kelas umbi besar adalah yang >1,8 cm dan berat >10.
- Jika untuk pembibitan, maka besar biaya produksi untuk pembelian benih juga cukup besar, karena kelas ukuran umbi besar ini tergolong cukup mahal harganya.
Sedang:
- Bawang merah ukuran sedang banyak dipilih untuk pembibitan karena biaya produksi pembelian bibit bisa ditekan, namun tetap produktif.
- Salah satu syarat bibit masuk kedalam kelas bibit berukuran sedang adalah memiliki diameter 1,5-1,8 cm dengan berat 5-10 g.
Kecil:
- Ukuran bawang merah kecil tidak cocok untuk pembibitan, karena akan berakibat kurang baik pada tanaman budidaya bawang merah. Umbi bibit yang masuk dalam katogeri kecil ini umumnya memiliki produktifitas yang rendah.
- Ukuran umbi bibit kecil adalah kurang dari 1,5 cm dengan berat kurang dari 5 gr.
5. Teknis Perlakuan Umbi Bibit Bawang Merah
Umbi bibit bawang merah yang akan ditanam harus melewati perlakuan yang tepat untuk mencegah penularan penyakit tular benih. Terlebih pada musim kemarau, bibit bawang merah sudah harus siap sebelum ditanam di lahan.
Perlakuan benih terbaik yang disarankan adalah dengan merendam umbi bawang merah dengan menggunakan larutan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan.
Berikut tahapannya:
- Caranya adalah dengan melarutkan 1 liter Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan kedalam 100 liter air (1:100).
- Anda bisa menyesuaikan banyaknya cairan dengan banyaknya umbi bibit yang Anda miliki. Kemudian rendam umbi bibit ini selama 30 menit.
Tujuan merendam umbi bibit bawang merah dengan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan adalah:
- Untuk mempercepat proses perkecambahan
- Menghilangkan penyakit tular bibit yang disebabkan oleh jamur, bakteri ataupun virus
- Serta membantu meningkatkan kualitas umbi bibit bawang merah
Dulur bisa membaca secara lengkap artikel kami tentang Cara Membuat Bibit Bawang Merah
6. Cara Tanam Bibit Bawang Merah
Setelah melakukan perendaman terhadap umbi bibit menggunakan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan, kini saatnya untuk mengikuti panduan cara menanam bawang merah di tanah pasir:
A. Potong Ujungnya
- Cara menanam bibit bawang merah yang pertama adalah menentukan umbi bibit yang akan ditanam harus dipotong terlebih dahulu bagian ujungnya beberapa cm saja.
- Tujuan pemotongan umbi bibit adalah untuk mempercepat pertumbuhan tunas. Dengan begitu, proses budidaya bisa semakin cepat dan optimal.
B. Jarak Tanam Bawang Merah
- Umbi bibit yang sudah bertunas dan siap tanam harus segera ditanam dilahan yang sudah disiapkan.
- Cara tanam bawang merah tentunya memperhatikan jarak antar bibit untuk menghindari perebutan hama, menjaga kelembaban iklim mikro dan mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
- Jarak tanam bawang merah pada lahan kering/tegalan dan lahan sawah tadah hujan yang disarankan adalah: 15 x 20 cm atau 15 x 15 cm.
- Setelah menentukan jarak tanam, Anda bisa menanam umbi bibit dengan cara membenamkan langsung bibit, sehingga ujung calon tunasnya rata dengan permukaan tanah.
- Untuk merawatnya, jangan lupa untuk menyiram dengan air secukupnya, agar bibit tidak mengalami stress setelah pindah tanam.
7. Perawatan Tanaman Bawang Merah
Setelah melakukan penanaman, Anda juga harus melakukan perawatan dengan optimal. Cara merawat bawang merah yang perlu Anda lakukan secara rutin diantaranya adalah:
A. Penyiraman
- Penyiraman dilakukan sehari dua kali, pagi dan sore hari untuk menjaga ketersediaan air di bedeng.
- Lakukan penyiraman dengan menggunakan sprayer atau bisa juga secara manual menggunakan ember. Yang terpenting adalah lakukan secara hati-hati agar tanaman tidak terganggu.
B. Penyiangan Gulma
Penyiangan tanaman bawang merah dilakukan sesuai keadaan gulma di lapangan, yaitu antara satu sampai dua kali penyiangan setiap bulannya. Cara penyiangan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat.
C. Pengendalian Hama Dan Penyakit
Menanam bawang merah di musim kemarau tentunya tidak bisa meremehkan adanya hama dan penyakit. Hama yang biasa menyerang diantaranya adalah:
- hama ulat
- kepik
- kutu daun
Sedangkan penyakit yang umum menyerang tanaman budidaya bawang merah adalah penyakit akibat bakteri, virus, dan bisa juga jamur.
Penyakit yang sering menyerang diantaranya adalah bercak pada daun, busuk umbi bawang, dan lainnya.
Untuk mengatasinya bisa dengan disemprot dengan insektisida, fungisida dan menjaga kondisi lingkungan tetap bersih dari gulma atau tanaman pengganggu.
Salah satu penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah penyakit bercak ungu, berikut tips mencegahnya yang bisa dulur simak:
Tidak hanya cukup pada perawatan saja, untuk mengantisipasi serangan hama maupun penyakit tentu dibutuhkan teknis pemupukan yang tepat berikut ini:
8. Cara Pemupukan Bawang Merah
Pemupukan adalah kunci untuk mendapatkan hasil panen yang sesuai harapan. Disarankan untuk memilih jenis pupuk bawang merah yang bagus serta organik untuk menjaga kondisi tanah tetap subur, gembur dan menjaga kelestarian lingkungan lahan pertanian Anda.
Dengan menggunakan pupuk dan produk organik, maka kondisi lingkungan lahan akan tetap lestari dan seimbang.
Ini bermanfaat untuk menekan pertumbuhan gulma, serta mencegah peledakan hama akibat ketidakseimbangan ekosistem lahan.
Selain itu pastikan memilih pupuk pembesar umbi bawang merah yang bagus dan sesuai dosisnya.
Pupuk bawang merah yang bagus yang disarankan adalah Produk GDM Organik. Berikut tahapan dosis pemupukan bawang merah :
A. Pemupukan Bawang Merah Umur 7 Hari
- Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman bawang merah berumur 7 hst. Dosis pupuk yang disarankan adalah 500 ml (2 gelas) Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan kedalam tangki semprot.
- Kemudian semprotkan secara merata ke seluruh tanaman. Lakukan pemupukan ini hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
B. Pemupukan Bawang Merah Umur 14 Hari
- Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman bawang merah berumur 14 hst. Dosis pupuk yang disarankan adalah 500 ml (2 gelas) Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan kedalam tangki semprot
- Kemudian semprotkan secara merata ke seluruh tanaman. Lakukan pemupukan ini hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
C. Pemupukan Bawang Merah Umur 21 Hari
- Pemupukan yang ketiga dapat Anda lakukan ketika tanaman bawang merah sudah berumur 21 hst. Dosis pupuk yang disarankan adalah 500 ml (2 gelas) Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan kedalam tangki semprot.
- Kemudian Anda bisa semprotkan secara merata ke seluruh tanaman. Lakukan pemupukan ini hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
D. Pemupukan Bawang Merah Umur 28 Hari
- Pemupukan keempat dilakukan pada saat tanaman bawang merah berumur 28 hst. Dosis pupuk yang disarankan adalah 500 ml (2 gelas) Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan kedalam tangki semprot.
- Setelah itu semprotkan secara merata ke seluruh tanaman. Lakukan pemupukan ini hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
E. Pemupukan Bawang Merah Umur 30 Hari
- Penggunaan pupuk bawang merah umur 30 hari ini, Anda disarankan untuk menambahkan GDM Granule SaMe dan GDM Black BOS. Tujuannya untuk memberikan nutirisi lebih kedalam tanah dan mempercepat perkembangan umbi bawang merah.
- Pemupukan yang disarankan adalah menaburkan GDM Granule SaMe kesekitar akar tanaman dengan dosis 100 kg/ha.
- Selanjutnya, tambahkan GDM Black BOS dengan mencampurkan 1 gelas GDM Black BOS kedalam tangki semprot, kemudian semprotkan kesekitar akar tanaman. Aplikasikan keseluruh tanaman bawang merah Anda hingga memenuhi dosis 5 kg/ha.
F. Pemupukan Bawang Merah Umur 35 Hari
- Pemupukan keenam dilakukan pada saat tanaman bawang merah berumur 35 hst.
- Dosis pupuk yang disarankan adalah 500 ml (2 gelas) Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan kedalam tangki semprot.
- Kemudian semprotkan secara merata ke seluruh tanaman, Lakukan pemupukan ini hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
G. Pemupukan Bawang Merah Umur 45 Hari
- Pemupukan terakhir dilakukan pada saat tanaman bawang merah berumur 45 hst.
- Dosis pupuk yang disarankan adalah 500 ml (2 gelas) Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan kedalam tangki semprot.
- Kemudian semprotkan secara merata ke seluruh tanaman. Lakukan pemupukan ini hingga memenuhi dosis 8 liter/ha.
Panen Bawang Merah
Memasuki waktu panen, biasanya berkisar pada umur 60 sampai 70 hari. Ciri-ciri tanaman bawang merah siap dipanen antara lain leher batang mulai lunak 60% dan tanaman terlihat rebah serta daun menguning.
Waktu pemanenan bawang merah dilakukan pada saat cuaca cerah dan kondisi tanah kering. Perlakuan pasca panen, umbi bawang merah cukup dijemur kering dengan waktu 1 sampai 2 minggu. Jika tidak langsung dijual, umbi disimpan dengan cara menggantungkan ikatan bawang merah di gudang khusus, pada suhu 25-30ºC dan kelembaban rendah (± 60-80%).
Itulah panduan cara menanam bawang merah di musim kemarau agar bisa mendapatkan hasil panen yang optimal. Sehingga Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar.
Cek detail perbandingan produk GDM dengan produk lain pada tanaman bawang merah di https://gdm.id/pupuk-bawang-merah/.
Jangan ragu untuk membudidayakan bawang merah dengan sistem organik. Karena produk-produk GDM Organik talah memiliki sertifikat lengkap dan terbukti telah memberikan hasil panen yang maksimal.
Jika dulur-dulur terdapat kendala dalam budidaya bawang merah dan ingin berkonsultasi secara gratis bisa hubungi tim teknis kami dengan klik tombol dibawah ini:
terima kasih materi bawang merahnya… ada pertanyaan .. Bagaimana cara mengatasi bawang merah umur 40 hst sudah mulai ada yang rebah.. jadi umbinya tidak bisa besar.. terima masukannya..
Dimana saya bisa dapatkan GDM
Apa ada yang kemasan kecil
Halo Pak Amar
Untuk informasi mengenai pemesanan produk GDM Organik bisa didapatkan melalui layanan konsumen kami, silahkan bapak bisa menghubungi melalui tombol berikut ini
Terima kasih
owh jadi penyiraman sehari dua kali
Halo Dulur
Benar pak, penyiraman pada tanaman bawang merah dilakukan sehari dua kali, pagi dan sore hari.
untuk menjaga ketersediaan air di bedeng. Lakukan penyiraman dengan menggunakan sprayer atau bisa juga secara manual menggunakan ember. Yang terpenting adalah lakukan secara hati-hati agar tanaman tidak terganggu
menariiik…sy ingin menggunakan produk gdm n menjadi mitra
Halo pak Suroso
Senang rasanya bapak ingin bergabung menjadi mitra GDM, untuk itu bapak bisa menghubungi layanan konsumen kami dengan klik tombol berikut ini ya pak
Sangat membantu sekali. Kalian yg belum pernah buka, wajib buka situs ini dan baca sampai akhir. Ok Ferguso . Hehe
Halo Kak Nuryani
Terima kasih atas rekomendasinya
Salam Go Organik Indonesia !