Penulis: Ir. Tri Juni Sasongko
Pembibitan kelapa sawit merupakan salah satu proses penting di awal masa pra tanam. Banyak hal yang harus diperhatikan pada proses pembibitan.
Kenapa hal tersebut sangat penting pada proses pembibitan ? Ya karena dari bibit sawit unggullah penentu hasil panen kedapannya. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam proses pembibitan kelapa sawit:
Daftar Isi
Dari penampakannya, kelapa sawit termasuk tumbuhan berbatang pohon yang bisa mencapai ketinggian 24 meter. Bunga dan buahnya berupa tandan dengan buah kecil dan berwarna merah kehitaman apabila sudah masak.
Kelapa sawit dimanfaatkan sebagai minyak karena daging dan kulit buahnya padat dan mengandung minyak. Minyaknya ini domanfaatkan sebagai minyak goreng, sabun, lilin hingga biofuel.
Selain produk utama berupa minyak, ampasnya juga dapat digunakan sebagai makanan ternak, terutama bahan pakan ayam. Sedangkan tempurung buahnya digunakan sebagai arang dan bahan bakar pengganti batu bara.
Daunnya tanaman kelapa sawit berbantuk majemuk, berwarna hijau tua, dan memiliki pelepah berwarna hijau lebih muda. Penampilannya sangat mirip tanaman salak, namun lebih besar dan panjang, dengan duri yang tidak terlalu keras dan tajam.
Secara alami, batang tanaman sawit bisa diselimuti bekas pelepah sampai umur 12 tahun. Kemudian, itu pelepah yang kering akan mulai terlepas dari yang paling dibawah.
Namun, meski begitu, pelepah pada tanaman sawit budidaya tidak boleh dibiarkan mengering dan harus dipangkas. Ini bertujuan untuk mengoptimalkan penyebaran nutrisi dan menghindari gangguan OPT.
Jenis akar dari kelapa sawit adalah akar serabut yang mengarah ke samping dan menajam ke bawah. Selain itu, terdapat juga akar nafas yang tumbuh ke samping atas untuk mendapatkan nutrisi dari top soil dan mendapatkan tambahan aerasi.
Bunga kelapa sawit merupakan jenis bunga majemuk. Bunga ini muncul dari ketiak daun, dan mengeluarkan satu infloresen atau bunga majemuk.
Bunga majemuk ini terdiri dari kumpulan spikelet. Sedangkan Spikelet ini tersusun dalam infloresen yang berbentuk spiral dengan ibu tangkai bunganya (peduncle) sebagai pendukung spikelet. Sedangkan penyerbukan bunga ini baru bisa dilakukan pada saat tanaman muda (2-4 tahun).
Buah tanaman kelapa sawit memiliki tampilan yang khas, dengan variasi warna hitam, ungu, hingga merah, bergantung pada varietas dan bibit yang dipilih. Buahnya yang berbentuk lonjong kecil ini berkumpul mengelilingi tandan yang muncul dari masing-masing pelepah.
Meskipun bunga sawit sudah muncul sejak usia sekitar 3 tahunan, namun sawit baru belajar berbuah pada usia 4 tahun. Dengan begitu, Anda mulai bisa mendapatkan hasil panen pada usia ini.
Lama penyinaran menjadi salah satu alasan kenapa tanaman kelapa sawit dibudidayakan di Indonesia. Sebab, produktivitas kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh jumlah jam efektif penyinaran matahari setiap harinya.
Penyinaran efektif didefiniskan sebagai total jumlah jam penyinaran yang diterima sepanjang periode kelembaban air tanah yang mencukupi ditambah selama periode sters air dan dikurangi dengan lamanya stres air tanah yang terjadi. Panjang penyinaran yang diperlukan kelapa sawit yaitu 5-7 jam/hari dengan kondisi kelembaban udara 80%.
Selain masa penyinaran, produktivitas tanaman kelapa sawit juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti curah hujan, suhu, udara, kelembaban udara, dan radiasi cahaya matahari. Suhu udara rata-rata yang dibutuhkan adalah 24-30oC, dengan kelembaban udara 50-90% dan kelembaban udara optimal 70%.
Maka, ketinggian mdpl untuk kelapa sawit yang efektif adalah 200-400 mdpl, dengan curah hujan 2000-2500 mm/tahun. Sedangkan jumlah bulan kering dalam 1 tahunnya adalah 1-2 bulan.
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis, yang memiliki dataran rendah yang panas, dan lembab. Dengan daerah pertanaman yang ideal yakni antara 200-400 mdpl. Artinya, ika di tanam di tempat dengan ketinggian lebih dari 500 mdpl, maka pertumbuhannya akan \terhambat dan berdampak pada jumlah produksi yang rendah.
Kadar pH yang umumnya dibutuhkan oleh tanaman kelapa sawit adalah sedikit asam hingga normal. Sangat tidak disarankan untuk menanam kelapa sawit pada pH basa. Berikut ini ciri tanah yang disukai tanaman kelapa sawit:
Salah satu yang menjadi pertimbangan kenapa tanaman kelapa sawit umum dibudidayakan di wilayah Sumatera dan Kalimantan adalah jenis tanahnya. Berikut ini adalah jenis tanah yang baik untuk lahan budidaya kelapa sawit:
Tanah latosol memiliki tampilan yang cukup mencolok. Tanah ini berwarna merah sampai kecoklatan, atau yang bisa disebut oleh masyarakat awam sebagai tanah merah. Karakteristik utamanya merupakan tanah dalam, mudah menyerap air, memiliki kandungan bahan organik dengan level sedang, dan kadar pH mulai dari netral sampai asam.
Tipe latosol banyak ditemui di daerah-daerah seperti Sumatera, Kalimantan, Bali, Jawa, Sulawesi Utara dan Papua. Selain kelapa sawit, tanah latosol ini juga umumnya ditanami tanaman tahunan seperti semacam palawija, karet, dan kopi.
Tanah podsolik memiliki ciri yang hampir mirip dengan tanah latosol. Ciri-ciri dari tanah podsolik merah kuning adalah :
Selain tanah podsolik, tanah alluvial juga memiliki ciri yang mirip dengan tanah latosol. Tanah alluvial ini terbentuk dari hasil pengendapan material halus, yang umumnya didapat dari aliran sungai.
Tanah alluvial ini banyak ditemukan di daerah aliran sungai (DAS). Karakteristik utamanya adalah berwarna kelabu terang hingga cukup gelap, dengan struktur tanah tidak padat atau agak longgar (sedikit lepas-lepas).
Pembibitan kelapa sawit secara umum dibagi menjadi 2, yaitu single stage dan doubel stage. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan metode pembibitan single stage: Metode pembibitan ini merupakan metode yang praktis, karena tidak harus melewati dua tahap pembibitan.
Kekurangan metode pembibitan doubel stage: kekurangan pada metode ini terletak pada hasil kualitas dan kuantitasnya. Sebab, membutuhkan perawatan dan penanganan yang lebih ekstra, juga membutuhkan lahan yang lebih luas.
Kelebihan: pada metode ini, kualitas dan kuantitas hasil pembibitan lebih baik, sehat dan minim pinim penyakit (dengan cacatan mengikuti SOP).
Kekurangan: Anda membutuhkan dua kali persiapan dan pemindahan bibit.
Nah, mengingat hasil dari metode pembibitan double stage memiliki kualitas dan kuantitas yang lebih baik, maka kami menyarankan Anda untuk melakukan pembibitan melalui metode doubel stage. Berikut ini langkah pembibitan double stage, yang terdiri dari persiapan Pre Nursery, pemupukan Pre Nursery, perawatan Pre Nursery, persiapan Main Nursery, pemupukan Main Nursery dan perawatan Main Nursery.
Pembibitan kelapa sawit yang melewati proses Pre Nursery dianggap memiliki kualitas dan kuantitas keberhasilan yang lebih baik dibandingkan tidak melalui proses Pre Nursery.
Oleh sebab itulah, kami menyarankan Anda untuk menggunakan proses Pre Nursery. Berikut ini cara cara persiapan dan perawatan bibit kelapa sawit pada masa Pre Nursery.
Pengisian baby bag di pre-nursery membutuhkan beberapa syarat utama, diantaranya adalah:
Pengecambahan banih perlu dilakukan untuk menumbuhkan bakal calon tanaman kelapa sawit yang sehar. Berikut ini tahapan pengerjaan dalam pengecambahan benih :
Penanaman bibit kedalam baby bag perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Sama halnya dengan menanamkan bibit tanaman lain, penanaman bibit kelapa sawit kedalam baby bag melewati beberapa langkah berikut:
Selengkapnya mengenai teknik pembibitan kelapa sawit dengan metode organik, menghasilkan panen berlimpah
Setelah bibit ditanam, maka Anda perlu melakukan perawatan dan pemupukan. Pemupukan pada masa Pre Nursery ini dilakukan pada usia 0-3 bulan. Berikut ini cara pemupukan bibit pada masa Pre Nursery:
Buktikan hasil panen sawit secara melimpah dengan mengaplikasikan pupuk sawit GDM menghasilkan 273% Keuntungan
Setelah melewati masa pembibitan Pre Nursery selama 3 bulan, maka selanjutnya adalah persiapan untuk pembibitan pada fase Main Nursery.
Pembibitan Main Nursery ini dilakukan pada usia 3-12 bulan. Berikut ini syarat untuk pembuatan media tanam pada fase main nursery:
Pembuatan media tanam main nursery membutuhkan tanah yang memenuhi standar. Diantaranya adalah tanah top soil, boleh dicampur dengan tanah berpasir, gembur, bebas OPT dan subur. Berikut ini langkah pembuatan media tanam Main Nursery:
Pemilihan lokasi pembibitan sebelum masa tanam Main Nursery di perlukan untuk mendukung media tanam pada budidaya kelapa sawit. Lokasi pembibitan yang baik diantarnaya adalah:
Tidak hanya pembibitannya, pemupukan dalam budidaya kelapa sawit bertujuan untuk mendapatkan bibit sawit unggul. Berikut ini proses pemupukan yang harus dilakukan pada masa Main Nursery:
Setelah bibit ditanam dengan baik, maka Anda perlu melakukan pemeliharaan pembibitan dengan baik. Berikut ini tahap pemeliharaan pembibitan yang perlu Anda lakukan:
Penyiraman pada tahap pembibitan sifatnya sangat krusial. Sebab, pada masa ini, bibit sangat mudah stress jika kelebihan atau kekurangan air.
Oleh sebab itulah, disarankan untuk melakukan pembibitan pada lokasi yang dekat dengan sumber air tau jaringan irigas. Air yang terdapat di jaringan irigasi ini digunakan sebagai sarana pengairan untuk menyiram bibit, baik pada fase Pre Nursery atau Main Nursery
Untuk menghindari adanya telat penyiraman, maka alat dan bahan untuk sistem penyiraman harus sudah siap dan terpasang sebelum pembibitan. Disarankan untuk menyiram bibit 2 kali sehari secara rutin.
Penyiangan dalam perawatan bibit kelapa sawit dapat di lakukan dengan 2 metode, yaitu dengan penyiangan secara manual dan penyiangan secara mekanik atau kimia. Meski begitu, pada pembibitan dalam jumlah kecil-sedang disarankan untuk melakukan penyiangan secara manual atau mencabut rerumputan dengan tangan atau alat penyiangan.
Disarankan untuk melakukan penyiangan secara rutin, setidaknya 1-2 minggu sekali. sebab, penyiangan memiliki peran yang sangat penting untuk mencegah adanya serangan penyakit akibat hama, bakteri atau virus.
Pengawasan ini bisa meliputi pengawasan dari gejala alam, dan pengawasan dari hama atau gulma. Jika dirasa ada tanaman yang sakit akibat bakteri, jamur atau virus, maka Anda harus bisa melakukan penanganan secara cepat dan tepat.
Nah, sudah jelas kan bagaimana cara pembibitan kelapa sawit dengan menggunakan metode double stage dari hulu-hilir? Ayo, kini saatnya Anda untuk membuktikan kesuksesan hasil panen kelapa sawit secara organik dengan menggunakan produk-produk terbaik dari GDM Organik.
Jika dulur-dulur terdapat kendala dalam pembibitan kelapa sawit, bisa hubungi tim teknis kami dengan klik tombol dibawah ini