Perikanan

Penyebab Udang Gagal Molting yang Jarang Diketahui Pemula! Simak Cara Mengatasinya

penyebab udang gagal molting (1)

Salah satu fase penting yang pasti terjadi dalam budidaya udang adalah molting. Proses pergantian cangkang lama dengan cangkang baru yang  membutuhkan waktu setiap 3-8 minggu selama periode penetasan telur

Fase ini menyebabkan udang yang semakin bertumbuh dan besar akan menghasilkan eksoskeleton dalam tubuhnya dan membuat proses pelepasan cangkang terjadi. 

Namun tau gak sih Lur? tahapan ini tidak selalu berjalan mulus, ada kalanya udang gagal menjalankan molting dalam siklus hidupnya. 

Hal ini disebabkan berbagai faktor, misalnya stress atau gangguan pemanfaatan pakan dengan baik. Maka dari itu, proses molting ini tidak bisa disepelekan, penambak harus tahu bahwa indikator keberhasilan budidaya ini terletak pada fase molting. 

Nah, selanjutnya mari kita bahas secara detail penyebab dan cara mengatasi molting pada udang yang baik dan aman, sehingga bagi Anda penambak pemula tidak perlu khawatir dengan kondisi tersebut.

Apa itu Molting? 

Molting dapat disebut sebagai sebuah proses perubahan cangkang atau kulit udang. Molting menjadi salah satu proses alamiah dalam kehidupan udang. Saat proses molting, sejumlah lapisan kulit terluar udang bisa saja terlepas dan tumbuh lapisan baru untuk menggantikannya. 

Proses perubahan atau molting pada cangkang udang ini akan terjadi seiring dengan bertambahnya usia udang. Pada tahap larva udang akan mengalami molting setiap 30-40 jam, kemudian pada udang molting setiap 4-6 hari dengan berat udang sekitar 1-5 gram, selanjutnya untuk udang dengan ukuran 15 gram bisa terjadi setiap 2 minggu sekali. 

Dalam kondisi terbaik, udang dewasa akan mengalami molting atau berganti kulit setiap 3 hingga 4 minggu. Namun, pada udang yang lebih muda maka pelepasan kulit bisa lebih cepat yang mana bisa terjadi setiap 2 hingga 3 minggu sekali. 

Sementara proses pelepasan cangkang lama dengan baru hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja. Proses molting ini bisa menjadi bagian terpenting dalam budidaya udang sebab jika udang gagal dalam fase ini akan mati. 

Maka dari itu ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan demi keberlangsungan budidaya udang menjadi baik dan stabil dengan memastikan kadar kalsium, mineral lain dalam kolam atau tambak dan lain-lain. 

Selain itu, perhatikan terhadap fase molting udang yang mana udang akan mengalami sejumlah kebiasaan yang berbeda pada setiap prosesnya.

Proses Molting pada Udang

apa itu proses molting pada udang dan penyebab gagal (1)

Proses molting pada udang dimulai fase (post molt) yang mana udang akan mengalami pelepasan eksoskeleton. Fase ini membuat udang akan lebih banyak menyerap air untuk memperkuat kutikula.

Selanjutnya, fase (molting) pada fase ini udang akan mencoba melepaskan kulit secara sempurna dengan melemaskan otot-ototnya secara perlahan dan meninggalkan kulit lamanya. 

Fase (inter-molt) menjadi fase dimana udang Eksoskeleton udang yang baru semakin mengeras karena protein dan mineral yang diserap udang dengan baik. 

Fase terakhir (pre molt) yang mana dalam proses molting ini, idang perlahan-lahan mulai tumbuh dan terlihat secara kasat mata kutikula yang akan menjadi kulit baru bagi udang. 

Penyebab Udang Gagal Molting 

Petambak biasanya khawatir pada fase molting udang sebab proses mengganti kulit ini, udang rentan terhadap penyakit dan adanya kemungkinan kanibalisme udang lain karena mereka sangat lemah. 

Selain itu, beberapa faktor lainnya seperti kualitas air yang mana membuat udang rentan lemah dan tidak dapat bertahan hidup. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan udang mengalami gagal molting dalam proses pertumbuhannya: 

  1. Jumlah mineral yang tidak stabil dan membuat kadar kalsium di tambak menjadi kurang baik. Kalsium sangat diperlukan dalam pembentukan cangkang baru, sehingga kadar kalsium penting bagi proses molting pada udang. 
  2. Kadar salinitas air tambak yang lebih dari 40 ppt menyebabkan cangkang pre-molting udang menjadi terlalu keras. 
  3. Kualitas air yang kurang baik, seperti mineral, DO dan pH yang tidak terpenuhi. 
  4. Kadar alkalinitas pada tambak terlalu rendah.
  5. Udang kehabisan energi untuk melakukan molting sebab gangguan pada osmolaritas internal seperti gagalnya pakan bagi udang. 
  6. Kurangnya ketersediaan makro mineral dan magnesium di lingkungan perairan selama masa pemeliharaan. 
  7. Stress dan tertekan, akibat udang dipaksa melakukan molting. 

Dampak yang akan terjadi jika proses molting gagal,  maka resiko paling buruk yang dapat terjadi yakni adanya kematian pada udang. Selain itu, udang juga akan mengalami kondisi kerdil pada tubuh dan pertumbuhannya yang melambat. 

Sehingga, pada penambak diperlukan upaya dalam memperlancar proses molting dengan memahami cara untuk mengatasinya agar udang tidak gagal dan dapat hidup sehat.

Cara Mengatasi Udang Gagal Molting

udang molting gagal

Nah, Dulur, Anda sudah menyimak penjelasan soal proses molting pada udang dan apa yang menjadi faktor kegagalannya. Untuk menghindari dampak buruk dari udang gagal molting, Anda bisa menerapkan beberapa langkah berikut ini.

Prediksi Proses Molting 

Proses molting bisa berjalan lancar jika petambak udang tahu kapan waktu yang tepat dalam melakukan molting. Hal ini penting untuk dapat menjaga udang dalam kondisi yang sehat.

Mengontrol Air 

Air kolam menjadi tempat krusial dalam proses molting udang yang harus selalu dijaga, Anda bisa memulai dengan mengurangi frekuensi volume air secara berkala. 

Kontrol Pakan 

Pada masa ini, masa molting menjadi sangat penting sebab udang akan jarang makan, sehingga pemberian makan bisa Anda lakukan secara perlahan atau bertahap. 

Kontrol Mineral 

Mineral menjadi salah satu kandungan dalam air yang mampu melancarkan proses molting pada udang. Mineral bisa mempengaruhi kulit bisa lembek atau mengeras, sehingga penentuan kadar yang tepat bisa mempengaruhi proses molting. 

Berikan Nutrisi Tambahan pada Udang

Anda pasti bertanya-tanya, bagaimana proses molting pada udang bisa berjalan dengan baik dan menghasilkan udang yang sehat? Kualitas kolam tidak hanya satu-satunya penunjang keberhasilan namun perlu adanya pemberian suplemen organik terbaik secara berkala. 

Salah satu rekomendasi probiotik Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dengan kandungan Bacillus brevis, Bacillus pumillus, Bacilus mycoides, Pseudomonas alcaligenes dan Micrococcus roseus yang baik bagi udang selama proses molting terjadi.

Ada beberapa hal penting yang harus Anda ketahui dalam proses molting udang agar berhasil dan menghasilkan udang yang berkualitas. Berikut panduan cara menggunakan Suplemen Organik Cair (SOC) GDM Spesialis Perikanan sebagai campuran: 

  1. Tuangkan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dengan dosis 10 ml/kg pakan dengan air secukupnya.  
  2. Semprotkan atau gunakan campuran pupuk GDM Organik tersebut pada 1 Kg pakan udang kemudian biarkan selama 15 menit.  
  3. Berikan pakan dengan campuran GDM Organik tersebut pada setiap hari saat Anda memberi makan udang. 

Pakan alami yang terbentuk tanpa bantuan GDM SaMe Granule Bio Organic dan GDM Black Bos umumnya tidak bisa memenuhi kebutuhan vitamin udang terutama saat melakukan molting.

Maka dari itu perlu adanya penambahan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan agar pakan alami bisa terus tumbuh dengan cepat dan sehat. 

Selain itu, Anda juga bisa dengan tepat mengatasi masalah proses udang molting dengan mendapatkan kiat-kiat khusus serta mengkonsultasikan kendala tersebut dengan tim ahli perikanan kami. Dengan GDM, siapapun bisa panen!

author-avatar

About Dyah Sunaring Fitri, S. Pi

Spesialis dibidang Aquaculture parasit dan penyakit pada ikan & udang.