Perikanan

Cara Budidaya Ikan Lele, Angka Kematian Turun Hingga 0.1%

cara budidaya ikan lele

Lele atau yang juga dikenal dengan nama latin Clarias merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dikembangbiarkkan di Indonesia. Ikan jenis ini juga menjadi lauk yang paling dicari oleh masyarakat, karena mempunyai rasa yang enak, serta harganya juga sangat terjangkau.

Namun dalam budidaya ikan lele, bukan suatu hal yang mudah. Karena banyak sekali peternak yang justru mengalami kerugian dalam ternak ikan lele. Kerugian terbesar dalam ternak lele yaitu banyaknya kematian pada ikan.

Selain banyaknya kematian pada lele, faktor yang membuat ternak ikan lele gagal yaitu serangan penyakit dan perawatan yang susah khususnya untuk pemula.

Hal diatas tidak berlaku untuk Bapak Muin yang menggunakan produk-produk GDM pada budidaya lele nya. Dan hasil panennya pun sangat melimpah, karena angka kematian pada lele hanya 0,1%.

Bukan hanya itu saja, ikan lele yang dulunya sering terkena penyakit sirip merah kini sudah tidak ada lagi lele yang terkena penyakit. Bahkan air kolam lelenya pun tidak berbau, sehingga dapat meminimalisir pergantian air yang pastinya dapat membuat pengeluaran menjadi lebih hemat!

Ingin tau cara budidaya ikan lele yang dilakukan oleh salah satu mitra GDM kami yaitu Bapak Muin yang berada di Gresik, Jawa Timur.

Apa Itu Ikan Lele , Yuk Kenali Terlebih Dahulu Ikan Ini

Video “Tekan Angka Kematian Pada Budidaya Lele Hingga 0,1% Dengan GDM

Sebelum dulur-dulur belajar mengenai cara budidaya ikan lele, hal pertama yang harus dulur-dulur ketahui yaitu mengenai ikan lele terlebih dahulu. Dengan mengetahui karekteristik ikan lele, maka proses budidaya ikan lele akan menjadi lebih mudah.

A. Taksonomi Ikan Lele

Jika dilihat dari taksonominya, ikan lele dapat dikelompokkan ke dalam:

Filum               : Chordata

Kelas               : Pisces

Ordo                : Ostariophysi

Subordo          : Siluroidae

Famili              : Clariidae

Genus              : Clarias

Spesies            : Clarias Sp.

B. Morfologi Ikan Lele

Spesies ini memiliki mata kecil dan mulut yang sangat lebar, dengan tubuh yang memanjang. Kepala ikan lele juga unik karena berbentuk pipih, ditutup dengan tulang pelat di bagian atas dan bawah, yang berfungsi untuk membentuk semacam rongga.

Ukuran kepala ikan ini bisa sampai seperempat panjang tubuh ikan tersebut.

Berbicara soal tubuh, ikan lele tidak memiliki sisik di sekujur tubuhnya, didominasi dengan warna gelap atau coklat kehitaman dan selalu licin.

Meskipun memiliki tubuh yang memanjang, di bagian tengah tubuh lele bentuknya sedikit membulat, dengan banyak sirip di beberapa bagian. Seperti sirip perut, sirip ekor, dan sirip bagian dada yang punya duri tajam.

Adapun alat pernapasannya yakni menggunakan modifikasi busur insang. Sementara empat pasang sungut yang dimiliki lele terdiri dari sepasang sungut hidung, sungut maxilar, mandibular dalam, dan sepasang sungut mandibular luar.

Pada sungut ikan terdapat alat olfaktori yang memiliki fungsi sebagai pendeteksi dan alat indera yang membantu ikan tersebut meraba, melihat, dan mencium mangsa.

C. Habitat Lele

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, habitat spesies ikan lele adalah di air tawar. Sangat jarang sekali ikan ini ditemukan hidup di air yang payau. Biasanya ikan lele dapat hidup lama di air yang memiliki arus pelan, seperti di rawa-rawa, di waduk, telaga, sampai sawah yang memiliki genangan air.

Beberapa warga masyarakat juga sering ternak ikan lele pada tempat-tempat yang airnya tercemar seperti got atau selokan, karena ikan ini ternyata juga bisa menjaga kualitas air yang tercemar.

Ikan lele aktif bergerak dan akan mencari makan hanya pada malam hari karena sifatnya memang nokturnal. Jika diteliti secara alamiah, pemijahan ikan lele hanya akan terjadi pada musim penghujan dan akan berbeda jika sudah dibudidaya.

Adapun untuk ukuran ikan lele, pada beberapa spesies ditemukan ukurannya bisa mencapai 1,5 meter dengan berat kurang lebih sampai 2 kilogram. Di Indonesia, pada umumnya ukuran rata-rata ikan lele tidak lebih besar dari ikan gurame.

Cara Budidaya Ikan Lele Untuk Pemula

Berikut adalah tahapan budidaya ikan lele secara ringkasnya yaitu:

  1. Mengetahui syarat lokasi budidaya
  2. Melakukan persiapan kolam budidaya
  3. Melakukan pemilihan benih ikan lele
  4. Teknis penebaran benih ikan lele
  5. Kebutuhan pakan lele
  6. Teknis merawat ikan lele
  7. Cara pengendalian hama dan penyakit

Secara lengkapnya berikut bisa anda simak penjelasannya:

1. Syarat Lokasi Budidaya Ikan Lele

Sebenarnya tidak ada syarat khusus untuk tempat budidaya ikan lele. Namun ada beberapa yang dipertimbangkan antara lain:

  1. Lokasi yang akan digunakan tentunya harus sesuai dengan budget yang tersedia.
  2. Sudah mempertimbangkan dampak lingkungan, pastikan juga meminimalisir agar tidak mengganggu lingkungan sekitar.
  3. Sumber daya manusia pastikan disesuaikan dengan kebutuhan serta yang bisa membantu mengelola tempat budidaya.

Tak lupa juga dalam memulai budidaya ikan lele, perlu anda ketahui juga mengenai biaya modal awalnya.

Bisa anda ketahui secara lebih jelas pada teknis Usaha Ternak Lele yang memudahkan anda merinci biaya dan kebutuhan lainnya.

2. Cara Persiapan Kolam Lele

kolam lele

Cara ternak ikan lele selanjutnya yaitu dengan mempersiapkan kolam lele. Dulur-dulur bisa menggunakan referensi kolam budidaya ikan lele seperti:

  • Kolam tanah
  • Terpal
  • Semen
  • Kolam keramba, atau bahkan dengan jaring apung.

Jika ingin memulai budidaya ikan lele dengan lahan yang minim, dulur-dulur juga bisa menggunakan:

  • drum
  • tangki dan lain sebagainya.

Misalkan menggunakan kolam dengan alas tanah, maka akan ada beberapa hal yang harus dulur-dulur lakukan, seperti:

Sistem bioflok bisa meningkatkan kualitas hasil panen ikan lele. Tak hanya itu, sistem bioflok juga menjadi sistem budidaya yang jauh lebih mudah untuk diterapkan. Untuk dulur yang tertarik mempelajari teknik budidaya yang satu ini, dulur bisa langsung aja gabung dengan meng-klik gambar di bawah ini.

Ada banyak sekali ilmu yang akan dulur pelajari dengan mengikuti pelatihan budidaya lele secara bioflok. Mulai dari persiapan, pengelolaan kolam, cara memaksimalkan hasil panen, serta teknik mengatasi masalah yang sering terjadi saat budidaya lele berlangsung. Tunggu apa lagi, segera daftarkan diri dengan klik disini.

A. Pengeringan Dan Pengolahan Tanah

Cara budidaya ikan lele menggunakan kolam tanah tidaklah mudah. Ada beberapa perlakuan yang perlu dulur lakukan antara lain:

  • Proses pengeringan tanah yang berfungsi untuk mematikan mikroorganisme yang ada di dalamnya.
  • Hal ini wajib dilakukan agar di kemudian hari tidak membahayakan bibit-bibit ikan yang ditebar ke kolam.
  • Adapun waktu pengeringan sendiri tergantung pada keberadaan kadar air di dalam tanah dan juga sinar matahari.
  • Jika kadar airnya terlalu banyak, maka akan butuh waktu lebih dari seminggu untuk membuat tanah sampai kering yang dapat diketahui dari banyaknya retakan pada tanah.
  • Jika tanah sudah retak-retak, maka hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membajak tanah. Dengan begitu tanah akan menjadi gembur dan siap digunakan untuk menjadi kolam lele kembali.
  • Jangan lupa untuk membuang bagian tanah yang semacam lumpur hitam, agar kolam tidak berbau busuk.

B. Pengapuran Dan Pemupukan

  1. Fungsi dari kegiatan pengapuran dan pemupukan kolam dengan media tanah adalah agar kadar keasaman pada kolam tersebut bisa segera seimbang.
  2. Lakukan desinfeksi dengan menggunakan chlorine/kaporit 30 ppm. Kemudian diamkan  selama 3-5 hari. Efek chlorine/kaporit bisa mempercepat proses teroksidasi dengan aerasi kuat dan sinar matahari penuh.
  3. Desinfeksi kolam dapat dilakukan dengan GDM Black BOS 100 gram (2 tutup) yang dilarutkan dengan 2 liter air.
  4. Kemudian aplikasikan secara merata ke seluruh kolam (dinding dan lantai kolam), tunggu kering kurang lebih 2 – 3 jam.

C. Pengaturan Air Kolam

  1. Sebelum bibit lele ditebar, usahakan mengisi kolam dengan air yang tidak terlalu banyak, batasnya sekitar 80 sampai 100 cm saja agar sinar matahari masih bisa tembus sampai ke dasar.
  2. Kemudian masukkan garam krosok 100 gram/m³ pada kolam, garam krosok memiliki fungsi untuk menstabilkan komposisi kimia dan pH pada air, menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri pathogen, mengikat ion nitrit serta meningkatkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.
  3. Setelah memberi garam krosok, langkah selanjutnya yaitu dengan memberikan molasses awal 100 ml/m³ untuk menghambat pertumbuhan Blue Green Algae (BGA), meningkatkan C/N ratio sehingga pertumbuhan bakteri heterotrof dapat lebih dominan.
  4. Langkah terpenting yaitu dengan memberikan GDM Black BOS 50 gram/m³ dan Suplemen Organik Cair GDM Spesilias Perikan sebesar 10 ml/m³ dan GDM SaMe 100 gram/m³.
  5. Kemudian diamkan selama 5 hari sampai flok terbentuk secara alami. Setelah kolam ditumbuhi flok, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan penebaran benih.

Ciri air yang siap ditebar benih adalah akan muncul warna kuning hijau kecoklatan, keruh, namun bila diambil sampel pada gelas bening akan muncul endapan berwarna hijau samar kuning dan tidak pekat bila dipegang.

3. Pemilihan Benih Ikan Lele Unggul

Dulur bisa menyimak video tips memilih benih ikan lele secara tepat agar menghasilkan pertumbuhan yang bagus

Dari banyak jenis lele yang dibudidaya, mayoritas masyarakat di Indonesia melakukan pembenihan secara mandiri atau membeli jenis yang terbukti unggul. Adapun ciri benih lele unggul yaitu :

  • Memiliki gerakan yang cenderung lincah,
  • Memiliki panjang antara 5 sampai 7 cm,
  • Tidak cacat bagian tubuhnya

Atau dulur yang ingin memilih pembenihan ikan lele secara pribadi, dulur bisa mengikuti panduan berikut yaitu Cara Pemijahan Ikan Lele.

4. Cara Menebar Benih Ikan Lele Ke Kolam

Cara budidaya ikan lele selanjutnya yaitu menebar benih pada kolam. Benih-benih lele yang masih kecil tentu sangat sensitif, maka cara menebar benih ke dalam kolam pun tidak boleh sembarangan.

suplemen ikan lele
  • Usahakan untuk menyesuaikan iklim antara wadah lele sebelumnya dengan air kolam yang baru. Biarkan benih-benih menyesuaikan diri selama 15 menitan sampai keluar dengan sendirinya dari dalam wadah, bisa jerigen atau ember.
  • Padat tebar benih yaitu 1000 ekor/m3 .
  • Satu hari setelah penebaran benih gunakan Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan dengan dosis 5 ml/m3. Penggunakan probiotik lele GDM yaitu dapat merangsang pembentukan kekebalan pada tubuh lele.
  • Sehingga ternak lele tidak mudah terserang penyakit seperti penyakit parasit, jamur dan bakteri yang berasal dari penumpukan kotoran dan sisa pakan pada dasar kolam

5. Memilih Pakan Ikan Lele

Usahakan memberi pakan yang punya kualitas baik. Misalnya yang punya food convertion ratio yang nilainya kurang dari satu. Berikan pakan utama (mengandung protein hewani) dan pakan tambahan yang seimbang.

Bisa juga dengan membuat pakan alternatif agar lebih hemat biaya. Pakan alternatif yang dapat digunakan untuk ternak ikan lele yaitu azolla ataupun maggot.

Silakan cek artikel berikut untuk melakukan budidaya azolla ataupun budidaya maggot :

Cara Budidaya Azolla Dengan GDM, Terbukti Hasil Melimpah

Cara Budidaya Maggot BSF Pemula Tanpa Bau, Dijamin Menguntungkan

6. Tahapan Merawat Kolam Lele

probiotik lele
Analisa usaha budidaya ikan lele dengan produk GDM Cek di https://gdm.id/probiotik-lele/

Jika menggunakan kolam tanah, untuk merawatnya perlu pembersihan tanggul dan dinding kolam serta melakukan pengecekan pintu masuk air baik dari pipa maupun bamboo secara rutin. Selain itu, perlu juga mengganti air kolam, agar ikan lele terhindar dari mikroorganisme yang mengancam. Adapun caranya yakni:

A. Sebelum Mengganti Air Pada Kolam, Lakukan Persiapan Sebagai Berikut :

  1. Ikan harus berpuasa kurang lebih 12 jam lamanya.
  2. Selama proses puasa, jangan lupa mengecek kesehatan ikan dengan memperhatikan gerakannya.
  3. Usahakan mengganti air kolam antara pagi hari, atau sekalian sore hari.
  4. Ganti air kolam dengan yang baru, atau air tandon.

B. Tambahkan Suplemen organik cair gdm Spesialis Perikanan

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas air kolam serta jumlah fitoplankton adalah dengan menambahkan suplemen cair organik GDM spesialis perikanan. Di dalam suplemen ini ada beberapa unsur yang sangat dibutuhkan ikan-ikan budidaya, termasuk di dalamnya mineral.

C. Manfaat Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan

Jika ingin panen ikan lele sukses sembari mengurangi angka kematian ikan lele sampai 0,1%, maka suplemen organik cair GDM yang punya spesialisasi di lingkup perikanan ini, bisa jadi solusi yang tepat.

suplemen ikan lele

Selain meningkatkan kualitas air kolam, Suplemen GDM spesialis perikanan juga membantu ikan lele terhindar dari penyakit-penyakt yang kerap menyerang ikan lele, seperti jamur dan lain sebagainya.

Manfaat Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan yaitu :

  • Dapat Meningkatkan Nafsu Makan Pada Ikan Lele
  • Mempercepat Panen Ikan Lele
  • Membuat Lele Tidak Mudah Terserang Penyakit
  • Menghemat Biaya Pakan Pada Budidaya Ikan Lele
  • Meningkatkan Survival Rate Pada Ikan
  • Memperbaiki kondisi air kolam

Untuk lebih jelasnya  mengenai manfaat suplemen Organik Cair GDM Spesialis Perikanan, silakan klik Probiotik Lele GDM

7. Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Ikan Lele

Bicara mengenai hama, organisme patogen di dalam kolam memang seringkali muncul tanpa bisa dicegah.

Dulur bisa menyimak apa saja penyakit yang menyerang ikan lele dengan cara pengendalian yang tepat pada video berikut,

Namun hal itu dapat dikendalikan dengan menambahkan suplemen organik cair yang khusus untuk budidaya ikan air tawar, seperti Suplemen Organik Cair GDM spesialis perikanan. Produk ini dapat membantu petani ikan mengendalikan hama dan penyakit pada ikan.

Panen Ikan Lele

panen ikan lele
Cara ternak ikan lele yang baik akan menghasilkan panen yang melimpah

Jika sudah mengikuti cara budidaya ikan lele diatas, kini saat nya dulur-dulur menunggu kapan waktu panen yang tepat untuk ikan lele.

  1. Pada budidaya pembesaran ikan lele, memerlukan waktu panen yaitu 2bulan. Pada saat waktu panen, ukuran ikan lele dalam 1 kg yaitu berjumlah 7-8 ekor ikan.
  2. Cara memanen ikan lele yaitu dengan menyurutkan air pada kolam terlebih dahulu. Kemudian, gunakan serokan yang halus untuk menangkap ikan lele dan masukan dalam wadah berbahan plastik. Anda juga bisa memakai jaring kalau air kolam masih cukup banyak.

Cara budidaya ikan lele inilah yang digunakan bapak Muin untuk meningkatkan hasil panen pada budidaya lele.

Jika dulur-dulur memiliki pertanyaan seputar budidaya ikan lele, bisa kita diskusikan pada kolom komentar dibawah ini, atau bisa langsung menghubungi tim ahli kami dengan menekan tombol whatsapp.

author-avatar

About Ir. Tri Juni Sasongko

Praktisi perikanan dan perkebunan yang banyak melakukan bimbingan dan pendampingan tehnis di bidangnya.

7 thoughts on “Cara Budidaya Ikan Lele, Angka Kematian Turun Hingga 0.1%

  1. Mario berkata:

    Mau tanya gdm
    Kalo lele terserang hewan kecil yg menempel berwarna putih gerak2 sjenis kutu karena kayaknya menghisap darah lele
    Cara mengatasinya bgaimana?

  2. A latif berkata:

    menurut brosul yang dibaca menarik sekali

    1. GDM Info berkata:

      Silakan dicoba ya dulur latif,

      Jika ada kendala jangan ragu untuk berdiskusi dengan kami

  3. A. Yanto Sutiakusuma berkata:

    Sebagi pemula iya dalan ternak ika Lele, mohon tanya apakah dimana saya bisa dapatak GDM Black Boss dan GDM oerikan dan GDM Dame.
    Sekian dan terima kasih atas keterangan serta kami mengharpkan konfurmasi lebih lanjut di kemudian jari.

    1. GDM Info berkata:

      Halo pak Yanto

      Untuk mendapatkan GDM Black Bos dan Produk GDM lainnya bapak bisa langsung menghubungi layanan konsumen kami ya pak, silahkan untuk klik tombol berikut ini

      1. Suherman berkata:

        Pak saya beli bibit lele uk 23
        Ambil 5000 mati semuanya
        Bududaya di patet uk 1meter

        1. GDM Info berkata:

          Halo Pak Suherman

          Bisa dijelaskan detail kendala yang dialami? atau bisa langsung menghubungi tim teknis kami melalui tombol whatsapp berikut ini:

Comments are closed.